Jumat, 27 Agustus 2010

KEBERHASILAN SDM

HARNAKA RIZKY PRATAMA
223108029

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi
perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia
mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung
dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa
dukungan sumber daya manusia yang andal kegiatan perusahaan tidak akan
terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia
merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.
Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh,
mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas
semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah.
Perubahan perlu mendapat dukungan manajemen puncak sebagai langkah
pertama yang penting untuk dilakukan bukan hanya sekedar lip service saja.
Pemimpin harus dapat memobilisasi sebuah tim, proses pekerjaan harus dapat
dikembangkan dan proses sumber daya manusia harus menjadi fokus utama.
Perubahan dan peningkatan peran fungsi sumber daya manusia sangat esensial
untuk mendukung keberhasilan organisasi.
Pengelolaan sumber daya manusia terkait dan mempengaruhi kinerja
organisassional dengan cara menciptakan nilai atau menggunakan keahlian
sumber daya manusia yang berkaitan dengan praktek manajemen dan sasarannya
cukup luas, tidak hanya terbatas karyawan oiperasional semata, namun juga
meliputi tingkatan manajerial.
Sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi banyak dipengaruhi
oleh perilaku para pesertanya (partisipannya) atau aktornya. Keikutsertaan sumber
daya manusia dalam organisasi diatur dengan adanya pemberian wewenang dan
tanggung jawab. Merumuskan wewenang dan tanggung jawab yang harus dicapai
karyawan dengan standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan dan disepakati
oleh karyawan dan atasan. Karyawan bersama atasan masing-masing dapat
menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang harus dicapai serta menilai
hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu tertentu.
Peningkatan kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja
sumbar daya manusia secara keseluruhan, yang direkflesikan dalam kenaikan
produktifitas.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan penilaian kinerja merupakan
suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan perusahaan. Dukungan dari tiap
manajemen yang berupa pengarahan, dukungan sumber daya seperti, memberikan
peralatan yang memadai sebagai sarana untuk memudahkan pencapaian tujuan
yang ingin dicapai dalam pendampingan, bimbingan, pelatihan serta
pengembangan akan lebih mempermudah penilaian kinerja yang obyektif.
Faktor penilaian obyektif memfokuskan pada fakta yang bersifat nyata dan
hasilnya dapat diukur,misalnya kuantitas, kualitas, kehadiran dan sebagainya.
Sedangkan faktor-faktor subyektif cenderung berupa opini seperti menyerupai
sikap, kepribadian, penyesuaian diri dan sebagainya. Faktor-faktor subyektif
seperti pendapat dinilai dengan meyakinkan bila didukung oleh kejadian-kejadian
yang terdokumentasi. Dengan pertimbangan faktor-faktor tersebut diatas maka
dalam penilaian kinerja harus benar-benar obyektif yaitu dengan mengukur
kinerja karyawan yang sesungguhnya atau mengevaluasi perilaku yang
mencerminkan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Penilaian kinerja yang
obyektif akan memberikan feed back yang tepat terhadap perubahan perilaku ke
arah peningkatan produktivitas kinerja yang diharapkan.
Penilaian kinerja dengan berbagai bentuk seperti key performance
indicator atau key performance Index pada dasarnya merupakan suatu sasaran dan
proses sistimatis untuk mengumpulkan, menganalisa dan menggunakan informasi
untuk menentukan efisiensi dan efektivitas tugas-tugas karyawan serta pencapaian
sasaran. Menurut Armstrong (1998 ), penilaian kinerja didasarkan pada pengertian
knowledge, Skill, expertise dan behavior yang diperlukan untuk mengerjakan
pekerjaan dengan baik dan analisa lebih luas terhadap attributes dan perilaku
individu. Dalam manajemen kinerja kompetensi lebih berperan pada dimensi
perilaku individu dalam menyesuaikan suatu pekerjaan dengan baik. Attributes
terdiri dari knowledge, skill dan expertise.
Kompetensi kinerja dapat diartikan sebagai perilaku-perilaku yang
ditunjukkan mereka yang memiliki kinerja yang sempurna, lebih konsisten dan
efektif, dibandingkan dengan mereka yang memiliki kinerja rata-rata. Menurut
Mc.Clelland dalam Cira dan Benjamin (1998), dengan mengevaluasi kompetensikompetensi
yang dimiliki seseorang, kita akan dapat memprediksikan kinerja
orang tersebut. Kompetensi dapat digunakan sebagai kriteria utama untuk
menentukan kerja seseorang. Misalnya, untuk fungsi profesional, manajerial atau
senior manajer. Karyawan-karyawan yang ditempatkan pada tugas-tugas tersebut
akan mengetahui kompetensi-kompetensi apa saja yang diperlukan, serta cara apa
yang harus ditempuh untuk mencapai promosi ke jenjang posisi berikutnya.
Perusahaan sendiri hanya akan mempromosikan karyawan-karyawan yang
memenuhi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dan dipersyaratkan oleh
perusahaan. PT Cheil Jedang Indonesia tidak terlepas dari kondisi-kondisi di atas
karena itu perusahaan perlu memperbaiki kinerja karyawan. Perusahaan perlu
mengembangkan model kompetensi yang berintegrasi dengan tolok ukur penilaian
kinerja yang dapat dijadikan dasar pengembangan Sumber Daya Manusia.
Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, maka perusahaan
dituntut untuk memberdayakan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang
dimiliki, termasuk Sumber Daya Manusia. Mengelola Sumber Daya Manusia di
organisasi perusahaan dengan berbagai ragam sifat, sikap dan kemampuan
manusia agar mereka dapat bekerja menuju satu tujuan yang direncanakan
perusahaan. Sumber Daya Manusia sebagai pelaku organisasi mempunyai
perbedaan dalam sikap (attitude) dan pengalaman (experimen). Perbedaan tersebut
menyebabkan tiap individu yang melakukan kegiatan dalam organisasi
mempunyai kemampuan kerja atau kinerja (performance) yang masing-masing
berbeda juga.
Zweig dalam Prawirosentono (1999), menyatakan bahwa penilaian kinerja
adalah proses penilaian hasil kerja yang akan digunakan oleh pihak manajemen
untuk memberi informasi kepada para karyawan secara individual, tentang mutu
hasil pekerjaannya dipandang dari sudut kepentingan perusahaan. Dalam hal ini,
seorang karyawan harus diberitahu tentang hasil pekerjaannya, dalam arti baik,
sedang atau kurang. Karyawan akan terdorong untuk berperilaku baik atau
memperbaiki serta mengikis kinerja (prestasi) dibawah standart.
Sumber daya manusia yang berbakat, berkualitas, bermotivasi tinggi dan
mau bekerja sama dalam team akan menjadi kunci keberhasialn organisasi.
Karena itu pimpinan harus dapat menetapkan sasaran kerja yang akan
menghasilkan karyawan yang berkualitas tinggi, bermotivasi tinggi dan produktif.
Penetapan target-target spesifik dalam kurun waktu tertentu tidak hanya bersifat
kuantitatif tetapi juga bersifat kualitatif misalnya, dengan pengembangan diri
untuk menguasai pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk pekerjaan
dengan tingkat kompetensi yang makin baik.
Penilaian kinerja karyawan sebagai pelaku dalam organisasi dengan
membuat ukuran kinerja yang sesuai dengan tujuan organisasi. Standar penilaian
kinerja suatu organisasi harus dapat diproyeksikan kedalam standar kinerja para
karyawan sesuai dengan unit kerjanya. Evaluasi kinerja harus dilakukan secara
terus menerus agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Untuk itu perlu dilakukan kegiatan penilaian kinerja secara periodik yang
berorientasi pada masa lalu atau masa yang akan datang. Perusahaan perlu
mengetahui berbagai kelemahan atau kelebihan karyawan sebagai landasan untuk
memperbaiki kelemahan dan menguatkan kelebihan dalam rangka meningkatkan
produktivitas karyawan.
Indikator penilaian kinerja di perusahaan ini meliputi empat kelompok
yaitu hasil kerja yang berhubungan dengan keuntungan perusahaan, kemampuan
karyawan ,pelayanan pelanggan dan peningkatan karyawan. Penilaian kinerja
yang sudah ada perlu dilengkapi dengan kompetensi yang berhubungan dengan
skill dan knowledge yaitu, komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan dan
pengambilan keputusan secara analitis. Penambahan kompetensi dalam penilaian
kinerja diharapkan dapat memperbaiki proses penilaian kinerja karyawan. Bagi
perusahaan ini karyawan merupakan pelaksana manajemen puncak yang mampu
berinteraksi dengan worker dan manajemen puncak. Oleh karena itu dirasa untuk
mengupas lebih lanjut dalam suatu penelitian tentang, “Analisa kompetensi
Sumber Daya Manusia terhadap kinerja di PT Cheil Jedang Indonesia.”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka
dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : “Apakah ada
pengaruh kompetensi sumber daya manuasia terhadap kinerja karyawan ?”
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dibagi atas tujuan umum dan tujuan khusus
sebagai berikut :
1.3.1. Tujuan Umum
Menganalisis sejauh mana kompetensi komunikasi, kerjasama kelompok,
kepemimpinan, pemutusan pendapat secara analisis yang dimiliki karyawan
terhadap kinerja PT Cheil Jedang Indonesia.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi dan menganalisis variabel-variabel dominan yang
mempengaruhi kinerja.
2. Menganalisis variabel-variabel dominan tersebut terhadap kinerja.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian antara lain :
1.4.1. Bagi Kepentingan Akademis
1. Sebagai sumbangan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu
pengebangan sumber daya manusia dan dapat menjadi dasar penelitian
selanjutnya.
1.4.2. Bagi Kepentingan Dunia Bisnis
1. Menjadi masukan informasi bagi perusahaan dalam meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia dan kinerja.
2. Dapat digunakan untuk pengembangan perusahaan.

ANALISIS PELAYANAN PUBLIC ADDRESS SYSTEM (PAS) DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

ANALISIS PELAYANAN PUBLIC ADDRESS SYSTEM (PAS) DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

Pelayanan Public Address System (PAS) merupakan salah satu bentuk pelayanan di bidang informasi yang bertujuan untuk memudahkan pengguna jasa dalam memperoleh informasi penerbangan. PAS melayani pengumuman keberangkatan, kedatangan, keterlambatan, penundaan, pembatalan dan pengumuman-pengumuman lain yang berhubungan dengan penerbangan seperti mengenai keselamatan di bandar udara dan di pesawat udara, pengumuman mengenai kehilangan / penemuan barang dan pengumuman lainnya.
Kajian ini mengacu pada persyaratan standar yang harus dipenuhi pada suatu bandar udara dalam rangka memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pengguna jasa bandar udara. Dalam hal ini Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta mengacu pada SKEP/284/X/1999 tentang Standar kinerja operasional bandar udara yang terkait dengan tingkat pelayanan (Level Of Service). Yang terjadi di lapangan saat ini adalah masih belum optimalnya pelayanan Public Address System. Berdasarkan hasil angket / kuesioner yang penulis berikan kepada tiga puluh orang rasponden pengguna jasa bandar udara, nampak bahwa yang mengandalkan informasi melalui layanan PAS adalah sebesar 36 % dengan kategori skala nilai rendah.
Hal ini membuktikan bahwa tingkat reliabilitas pengguna jasa terhadap pelayanan PAS di bandar udara masih rendah sehingga mereka belum mengandalkan pelayanan PAS dalam memperoleh informasi penerbangan. Dengan demikian diperlukan adanya kajian tentang aspek-aspek yang mempengaruhi pelayanan PAS. Terdapat beberapa aspek yang harus dikaji dalam pelayanan PAS, antara lain aspek fasilitas dan sumber daya manusia. Dengan fasilitas dan sumber daya manusia yang prima diharapkan dapat menciptakan pelayanan yang prima dan mencapai tujuan utama pelayanan yaitu kepuasan pengguna jasa terhadap pelayanan PAS. Hal ini akan dapat mewujudkan falsafah perusahaan yaitu “Dengan pelayanan prima mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien dengan pegawai yang berdedikasi tinggi dan unggul dalam lingkungan internasional” serta meningkatkan citra Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di taraf Internasional.









BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini dimana teknologi, pengetahuan dan tingkat kebutuhan akan transportasi semakin meningkat, terjadi beberapa tren yang berpengaruh terhadap perkembangan teknologi transportasi, khususnya teknologi kebandarudaraan antara lain :
1. Persaingan yang semakin terbuka di bidang penyelenggaraan jasa tranportasi di kawasan Asia Pasifik dan Australia, terutama dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Australia yang semakin terasa khususnya bidang kebandarudaraan.
2. Pergerakan penumpang yang terus bertambah seiring dengan terjadinya tren low cost carrier dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan transportasi yang cepat, efisien dan aman.
3. Berkembangnya tuntutan masyarakat pengguna jasa transportasi terhadap peningkatan mutu pelayanan serta sebagai dampak masuknya informasi yang demikian deras menyangkut cita rasa dan kultur pelayanan transportasi berstandar internasional di negara maju.
4. Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas dan terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil yang tersebar diantara lautan. Letaknya yang berada diantara dua samudera dan dua benua membuat negara Indonesia memiliki letak yang strategis dalam hal perdagangan.
Untuk menunjang hal-hal tersebut, maka diperlukan sarana-sarana transportasi yang handal sebagai penghubung dan pemenuh kebutuhan. Dari ketiga moda transportasi (darat, laut, dan udara), transportasi udara memiliki keungulan dalam hal kecepatan, keamanan dan efisiensi waktu.
Dalam upaya menciptakan sistem transportasi udara yang efisien dan aman maka dibuatlah bandar udara-bandar udara yang letaknya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan beberapa diantaranya berada dibawah pengelolaan manajemen PT. (Persero) Angkasa Pura. Sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang khusus didirikan untuk mengusahakan jasa kebandarudaraan dan jasa pelayanan lalu lintas udara. Dalam pelaksanaannya, wilayah kerja PT.(Persero) Angkasa Pura dibagi menjadi 2 yaitu PT.(Persero) Angkasa Pura I sebagai pengelola bandar udara di wilayah Indonesia bagian timur dan PT.(Persero) Angkasa Pura II sebagai pengelola bandar udara di wilayah Indonesia bagian barat. Dua belas bandar udara yang pada saat ini berada dibawah pengelolaan manajemen PT.(Persero) Angkasa Pura II adalah :
1.Bandar udara Sultan Iskandar Muda di Nanggroe Aceh Darussalam;
2.Bandar udara Polonia di Medan;
3.Bandar udara Kijang di Tanjung Pinang;
4.Bandar udara Internasional Minangkabau di Padang;
5.Bandar udara Syarif Kasyim II di Pekanbaru;
6.Bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang;
7.Bandar udara Sultan Thaha di Jambi;
8.Bandar udara Depati Amir di Pangkal pinang;
9.Bandar udara Supadio di Pontianak;
10.Bandar udara Husein Sastranegara di Bandung;
11.Bandar udara Halim Perdanakusumah di Jakarta; dan
12.Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Banten.
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara terbesar di Indonesia yang berfungsi sebagai salah satu pintu gerbang udara utama baik ke/dari wilayah Indonesia maupun antar wilayah di Indonesia. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta juga merupakan bandar udara yang beroperasi penuh selama 24 jam dengan klasifikasi operasi menggunakan instrumen dan dapat didarati oleh pesawat berbadan lebar sejenis Boeing 747-400, bahkan dapat didarati pesawat udara sejenis Airbus (A-380) yang berkapasitas 555 penumpang.
Dalam pelaksanaan operasionalnya Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta mengacu pada misi perusahaan PT.(Persero) Angkasa Pura II yaitu “Mengelola jasa kebandarudaraan dengan pelayanan yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan pelanggan dalam upaya memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitra kerja, pegawai dan masyarakat lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis”. Dan langkah-langkah perusahaan ini dilandasi dengan falsafah PEDULI yaitu Pelayanan prima; Efektif dan efisien; Dedikasi; Unggul; Lingkungan; dan Internasional. Dari misi dan falsafah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta tersebut dapat dilihat bahwa dengan pelayanan yang prima, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta akan mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien dengan pegawai yang berdedikasi tinggi dan unggul dalam lingkungan internasional. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta terdiri dari dua terminal. Terminal I, yang diresmikan pada tahun 1985 memiliki tiga buah sub-terminal A, B dan C. Terminal II, yang diresmikan pada tahun 1992 memiliki tiga buah sub-terminal D, E yang diperuntukkan khusus untuk penerbangan internasional dan sub-terminal F yang diperuntukkan penerbangan domestik yang dilayani oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara. Total kapasitas terminal I dan II menjadi 18 juta penumpang per tahun. Dari kondisi diatas, haruslah disadari oleh pihak pengelola Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta bahwa peningkatan mutu pelayanan merupakan suatu hal yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Terdapat dua alasan mengapa peningkatan kualitas pelayanan harus menjadi prioritas. Pertama, kondisi pelayanan bandar udara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada saat ini masih kurang optimal, terbukti dengan masih banyaknya keluhan dari pengguna jasa. Kedua, peningkatan kualitas pelayanan ini selain untuk memenuhi tuntutan pengguna jasa, juga merupakan cara yang paling efektif bagi peningkatan daya saing Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta agar dapat tetap eksis di era globalisasi ini dan di masa mendatang.
Salah satu bentuk pelayanan penumpang di terminal adalah pelayanan Public Address System (PAS). Pelayanan PAS merupakan salah satu bagian dari Dinas Informasi dan Pelayanan Pelanggan, Divisi Pelayanan Terminal dan Sisi Darat, Bidang Pelayanan Operasi Bandar Udara. Pelayanan ini bertujuan untuk memudahkan penumpang dan pengguna jasa penerbangan yang lainnya dalam memperoleh informasi mengenai penerbangan antara lain memberikan pelayanan pengumuman keberangkatan, kedatangan, keterlambatan, penundaan, pembatalan, pengalihan penerbangan serta pemanggilan nama penumpang yang belum naik ke pesawat udara (boarding) hingga saat yang ditentukan oleh pihak airline. Berdasarkan pengamatan penulis bahwa pelayanan PAS di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta masih belum optimal. Sepenuhnya masih menggunakan cara manual sehingga menyebabkan terjadi ketidakseragaman dalam penerapan teknik announcement yang meliputi intonasi, artikulasi, aksentuasi, ritme dan pause/jeda. Selain itu tingkat kesalahan dalam membacakan teks announcement pun cukup tinggi dan kurangnya kestabilan dalam pengaturan suara menyebabkan informasi yang diberikan tidak sampai dengan jelas kepada penumpang. Kondisi peralatan PAS yang sudah tua (± 10 tahun) juga menyebabkan timbulnya permasalahan lain, antara lain beberapa kali terjadi kerusakan pada peralatan sementara pihak produsen peralatan tersebut sudah tidak lagi memproduksi komponen untuk peralatan PAS tersebut sehingga hanya diganti dengan menggunakan komponen yang ada di pasaran. Hal tersebut menyebabkan kehandalan kinerja peralatan PAS di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menurun. Berdasarkan uraian keadaan diatas, penulis mengangkat permasalahan tersebut ke dalam sebuah karya ilmiah Tugas akhir yang berjudul : “ANALISIS PELAYANAN PUBLIC ADDRESS SYSTEM (PAS) DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA”.
B.IdentifikasiMasalah
Berdasarkan latar belakang seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasi masalah dari studi ini sebagai berikut :
1.Apakah pengguna jasa telah merasa puas terhadap pelayanan PAS yang mereka terima ?
2.Apakah kondisi fasilitas PAS di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta berada dalam kondisi yang prima ?
3.Apakah kondisi sumber daya manusia di unit Informasi, khususnya announcer telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan ?
4.Apakah pelayanan PAS di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta masih bisa ditingkatkan


C.Pembatasan Masalah
Untuk menjaga agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis membatasi penelitian Tugas akhir ini pada :
1.Kondisi fasilitas PAS di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
2.Kondisi sumber daya manusia di unit Informasi, khususnya announcer.

D.Perumusan Masalah
Salah satu tujuan diadakannya pelayanan adalah untuk mencapai kepuasan dan memudahkan pengguna jasa. Salah satu pelayanan yang diterima oleh pengguna jasa penerbangan adalah jasa pengumuman (announcement) informasi penerbangan. Pelayanan yang baik ditunjang oleh dua faktor utama yaitu fasilitas yang baik dan sumber daya manusia yang berkompeten. Kedua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap penciptaan suasana kerja yang baik dan tercapainya kepuasan pengguna jasa dalam hal pemberian informasi penerbangan.
Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, peralatan PAS tersebut masih belum mendukung upaya pencapaian kepuasan pengguna jasa disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, penulis merumuskan masalah pada :
Bagaimanakah pelayanan Public Address System (PAS) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta ?

E.Maksud, Tujuan dan Metode Penelitian
1.Maksud penelitian ini adalah :
a.Untuk mengkaji kondisi pelayanan PAS terhadap penumpang pesawat udara di Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta.
b.Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca tentang dunia penerbangan dan sebagai sarana latihan agar dapat berpikir secara menyeluruh (komprehensif).
2.Tujuan penelitian ini adalah :
a.Untuk memberikan gambaran kondisi pelayanan penumpang khususnya dalam bidang pelayanan informasi. Sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka memperkaya khasanah pustaka almamater, dalam hal ini adalah Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI – Curug).
Memberikan masukan kepada manajemen PT.(Persero) Angkasa Pura II berkaitan dengan misi pemberian pelayanan yang optimal kepada pengguna jasa kebandarudaraan dan usaha untuk mewujudkan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction).




3.Metode Penelitian :
Metode yang digunakan oleh penulis dalam proses penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu suatu metode yang menggambarkan keadaan yang sedang berlangsung, adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah :
a.Studi kepustakaan, yaitu menggunakan sumber – sumber kepustakaan dan dokumen – dokumen lain yang memiliki kaitan yang erat dengan topik pembahasan sebagai landasan teori dalam penulisan Tugas akhir ini.
b.Observasi, penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap kondisi peralatan dan pelayanan pengguna jasa, khususnya pada pelayanan PAS.
c.Wawancara, penulis mengadakan tanya jawab dengan petugas maupun pengguna jasa di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta tentang fasilitas dan pelayanan Public Address System.
d.Angket / kuesioner.

F.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian terhadap obyek penulisan dilakukan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Waktu yang diperlukan untuk pengumpulan dan pengolahan data adalah mulai dari saat OJT (On the Job Training) tanggal 5 Maret s/d 7 Agustus 2007





DAFTAR PUSAKA
Blizard,Peter J(1976),A Methode of Constructing Institutionl,
Depertemental,Instrucionla Objective,Bulletin CMS No.6/79
Bloom,Benyamin,Toxonomy of Educational Objective.New York:
1975
Tahi,Handoko.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta:BPFE,1987
Siagian,Sondang.Pengembangan Sumber Daya Insani.Jakarta:PT
Gunung Agung,1984

pengaruh pengembangan SDM terhadap kinerja karyawan pada PT ZODIAC

Dwi rahayuningsih 2241 06 119
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah
Sumber daya manusia merupakan inti dan penggerak dari seluruh kegiatan pada setiap perusahaan, karena tanpa adanya manusia suatu kegiatan tidak mungkin dapat berjalan. Setiap perusahaan pastinya mengharapkan tenaga kerja/karyawan yang memiliki keahlian, keterampilan serta diimbangi dengan efisiensi dan efektifitas kerja. Peningkatan kinerja para karyawan tersebut tidak saja menguntungkan bagi perusahaan, tetapi juga bagi karyawan itu sendiri. Karena dengan kinerja yang baik secara teoritis dapat mencapai tingkat pengembangan karir karyawan yang lebih baik pula.
Penilaian kineja karyawan merupakan suatu pedoman dalam bidang manajemen personalia untuk mengetahui dan menilai hasil kerja karyawan selama periode waktu tertentu. Kinerja karyawan tersebut sangat erat hubungannya dengan masalah pelatihan, pengembangan, kenaikan pangkat serta masalah struktur gaji. Informasi secara rutin mengenai prestasi sangat dibutuhkan untuk turut serta dalam menentukan kebijaksanaan dibidang personalia.
Sesuai dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi dewasa ini, maka setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang perdagangan, jasa maupun dibidang perbankan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Untuk dapat menyesuaikan diri, maka setiap perusahaan harus dapat meningkatkan kemampuan dan efektifitas sumber daya manusianya. Hal ini dapat kita sadari karena manusia merupakan sumber daya penting dalam usaha suatu perusahaan untuk mencapai keberhasilan. Betapapun sempurnanya aspek tekhnologi dan ekonomi, tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai.
Oleh karena itu kemampuan dan keterampilan kerja karyawan harus lebih ditingkatkan yaitu dengan cara mengadakan pengembangan SDM sesuai dengan tingkat jabatan yang diperolehnya. pengembangan SDM bagi para karyawan merupakan suatu kegiatan atau usaha yang mempunyai maksud agar karyawan dapat memperbaiki dan dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, keahlian serta sikap karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. pengembangan SDM dilaksanakan setelah terjadi penerimaan karyawan baru ditempatkan atau karyawan lama dilatih kembali. Dalam pelaksanaannya pengembangan SDM merupakan suatu proses pendidikan jangka pendek dengan mempergunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir yang dibuat untuk memperbaiki kinerja karyawan.
Banyak faktor yang dapat menurunkan kinerja karyawan, diantaranya adalah kurangnya tenaga-tenaga terdidik dan terlatih dalam menangani suatu pekerjaan tertentu, sehingga terjadinya pemborosan, baik materil maupun immateril. Hal ini tentu akan merugikan perusahaan dan juga karyawan itu sendiri. Namun di lain pihak banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan diantaranya adalah pendidikan, pelatihan dan pengembangan karyawan, peningkatan kesejahteraan karyawan serta lingkungan kerja yang mendukung. Oleh karena itu penulis mengambil judul ”pengaruh pengembangan SDM terhadap kinerja karyawan pada PT ZODIAC”.




1.2. Perumusan Masalah
Untuk lebih mengarah keperangkat pemikiran maka penulis dapat merumuskan hal diatas sebagai berikut :
1) Bagaimana kebijakan pengembangan SDM yang diterapkan oleh perusahaan tersebut.
2) Bagaimana evaluasi dan implementasi program pengembangan SDM yang dilkukan oleh perusahaan tersebut.
3) Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pengembangan SDM dengan kinerja karyawan pada perusahaan tersebut.
1.3. Pembatasan Masalah
Di dalam kegiatan pengembangan SDM tersebut salah satu kegiatannya adalah pelatihan. Mengingat banyaknya jenis pelatihan yang diterapkan oleh perusahaan maka penulis membatasi masalah khusunya pada pengaruh pelatihan terhadap kinerja.
1.4. Tujuan dan kegunaan penelitian
1.4.1. Tujuan penelitian
Tujuan dari penerapan pengembangan SDM untuk meningkatkan kinerkaryawan adalah sebagai berikut :
1. Ingin mengetahui jenis pengembangan SDM yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
2. ingin mengetahui hasil kinerja dan cara efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan
3. untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi baik pada organisasi maupun karyawan setelah organisasi menerapkan pengembangan SDM terhadap karyawan.

1.4.2. Kegunaan penelitian
Kegunaan atau manfaat penelitian adalah sebagai berikut :
1. Kegunaan bagi penulis yaitu, sebagai informasi tambahan bagi peneliti, khususnya mengenai hubungan pengembangan SDM dengan kinerja karyawan.
2. Kegunaan bagi perusahaan yaitu, sebagai bahan masukan bagi manajemen PT. ZODIAC yang mungkin dapat digunakan dalam membuat kebijakan dimasa yang akan datang khususnya mengenai hubungan pengembangan SDM dengan kinerja karyawan.
3. Bagi kalangan akademis dapat dipergunakan sebagai bahan referensi dan studi banding untuk penelitian yang lebih luas dalam lingkup yang sama.
1.5. Hipotesis
Dalam hal ini ditolak atau diterimanya hipotesis yang diajukan akan ditentukan berdasarkan uji statistik yaitu perbandingan antara nilai statistik hitung dengan statistik tabel. Hipotesis statistik dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
Ho : Diduga bahwa pengembangan SDM tidak mempunyai hubungan yang kuat dan positif terhadap kinerja karyawan.
Ha : Diduga bahwa pengembangan SDM mempunyai hubungan yang kuat dan
Positf terhadap kinerja karyawan.

1.6. Metodelogi penelitian
Untuk mendapatkan hasil yang bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan dalam menyelesaikan penulisan ini penulis melakukan dua metode penelitian yang dilakukan secara berkala dan bertahap yaitu sebagai berikut :
1.6.1 Metodelogi Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode survey data yang diperoleh kemudian akan dianalisa, dievaluasi dan diperbandingkan dengan teori-teori yang berlaku. Penelitian data primer dilakukan penulis melalui penelitian langsung ke lapangan (field research) dengan mengadakan wawancara dan observasi, sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan melalui penelitian kepustakaan (library research).
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain :
1) Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian Lapangan adalah pengumpulan data praktis dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data/bahan-bahan tertulis serta mengumpulkan data yang tidak tertulis berdasarkan :
a) Wawancara (Interview)
Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terlibat dengan masalah yang diteliti.
b) Observasi (Observation)
Yaitu dengan mempelajari struktur organisasi serta wewenang dan tugas dari tiap-tiap bagian.

c) Kuesioner
Yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui sejumlah pertanyaan secara tertulis yang disusun sedemikian rupa, sehingga dengan mudah dapat dijawab oleh responden. Dalam cara penyampaian pertanyaan adalah responden harus menjawab pertanyaan secara tertulis atas jumlah pertanyaan yang diajukan.
2) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu dengan membaca/mengamati dan mempelajari dokumen-dokumen, bukti-bukti tertulis, seperti buku-buku acuan yang berhubungan dengan objek penelitian, formulir dan catatan-catatan yang berkaitan dengan hasil yang diteliti.
1.6.2 Metode Analisis Data
Tahap awal analisis data dilakukan dengan mengenali variabel – variabel penelitian yang ada. Variabel merupakan aspek spesifik yang penting dalam penelitian, karena merupakan konseptulisasi yang mengkomunikasikan aspek – aspek utama proses penelitian ilmiah.
Untuk menjawab masalah dipergunakan rumus sebagai berikut :
a. Rumus Korelasi Product Moment :
r = ________n xy - x y_______
 n x2 – (x)2 x  n y2 – (y)2

Keterangan :
r = koefisien product moment
n = Banyaknya sampel
X = Variable pelatihan
Y = Variabel kinerja
b. Rumus t Uji :

n-2
t uji = r _________
1 – r2

Keterangan :
t = Pendekatan dengan t uji
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya sampel

1.7. Sistematika Skripsi
Untuk dapat memudahkan penulisan skripsi ini, maka penulis membagi skripsi ini dalam lima bab dan setiap bab dibagi dalam sub-sub yang didahului kata pengantar. Penyusunan skripsi ini penulis menyusuaikan dengan keadaan judulnya dengan demikian penulis akan lebih terarah. Adapun pembagian bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah , pembatasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian dan metodologi penelitian serta sistematika penelitian.

BAB II. LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan mengenai isi dari uraian teori-teori yang mendasari penulisan skripsi ini yang berkaitan dengan pengembangan SDM dan kinerja karyawan.

BAB III. KEADAAN PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai keadaan perusahaan yang meliputi : sejarah berdirinya perusahaan, tempat kedudukan perusahaan, struktur organisasi perusahaan, target perusahaan dan kebijaksanaan yang telah diambil oleh perusahaan.
BAB IV. PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang faktor-faktor yang berpengaruh dalam perusahaan, masalah yang dihadapi oleh perusahaan serta jalan keluarnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam kesimpulan dan saran diperoleh dengan melakukan perbandingan dengan praktek yang dilaksanakan oleh perusahaan.

ANALISIS PERBADINGAN PRODUKTIVITAS OPERASIONAL ARMADA DALAM REALISASI OPERASIONAL DENGAN PERENCANAAN OPERASIONAL ARMADA PADA PT PRIMAJASA PERDANARAYA TAKSI BEKASI TAHUN 2008

TUGAS MANDIRI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


“ANALISIS PERBADINGAN PRODUKTIVITAS OPERASIONAL ARMADA DALAM REALISASI OPERASIONAL DENGAN PERENCANAAN OPERASIONAL ARMADA PADA
PT PRIMAJASA PERDANARAYA TAKSI
BEKASI TAHUN 2008”.



OLEH
TOUPAN MANDALA PUTRA
NIM : 2241 06 025


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan transportasi di kota-kota besar saat ini menjadi masalah yang sangat
penting, kebutuhan masyarakat akan efektifitas dan kenyamanan semakin sulit untuk terpenuhi oleh jasa transportasi, seperti kebutuhan masyarakat akan ketepatan waktu dan keselamatan dalam menggunakan transportasi umum, permasalahan tersebut dapat terjadi karena perencanaan transportasi yang kurang tepat maupun perencanaan yang sudah tepat tetapi pelaksaannya yang tidak sesuai dengan perencanaan.
Permasalahan ini hampir terjadi disemua jasa transportasi termasuk jasa transportasi door to door service yaitu taksi, sistim perencanaan yang kurang tepat dan pelaksaan yang tidak sesuai dengan perencanaan menjadi penyebab masalahnya, padahal angkutan taksi dikota-kota besar di Indonesia, khususnya DKI Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi) menjadi jasa angkutan yang paling tepat untuk masyarakat perkotaan yang membutuhkan keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktu. Seingga peluang inilah yang harus dimaksimalisasi oleh perusahaan-perusahaan angkutan taksi dalam membuat perencanaan yang tepat dan pelaksaaan yang sesuai dengan perencanaan yang tepat.
Manajemen Perusahaan haruslah benar-benar tepat dalam membuat perencanaan sehingga kebutuhan masyarakat akan keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktu dalam menggunakan angkutan taksi dapat terpenuhi, namun perencanaan yang tepat haruslah didukung oleh pengawasan dan evaluasi pada pelaksanaanya, sehingga ketepatan perencanaan menjadi ketepatan juga pada pelaksaaan.
Dalam skripsi ini penulis mengambil contoh perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa angkutan taksi yaitu PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi. Perusahaan ini tidak hanya bergerak dibidang angkutan taksi saja akan tetapi mempunyai angkutan bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan bus pariwisata.
PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa angkutan di Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi), dalam kapsitasnya sebagai pelaksanaan pengoperasian berdasarkan jasa transportasi darat. Telah memiliki daerah pemasaran pengoperasian seperti membangun berbagai pangkalan yang terdiri dari Bandara Soekarno- Hatta dengan sticker resmi bandara, wilayah pemukiman eksekutif diwilayah Jakarta Barat yaitu Citra Garden II, Mall Metropolitan Bekasi, Mega Mall Bekasi dan Tamini Square.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk skripsi dengan judul :
“ANALISIS PERBADINGAN PRODUKTIVITAS OPERASIONAL ARMADA DALAM REALISASI OPERASIONAL ARMADA DENGAN PERENCANAAN OPERASIONAL ARMADA PADA PT PRIMAJASA PERDANARAYA TAKSI BEKASI TAHUN 2008”.

B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
a. Proses prosedur dalam perencanaan operasional armada.
b. Tingkat produktivitas operasional armada dalam perencanaan operasional armada.
c. Tingkat produktivitas operasional armada dalam pelaksanaan operasional armada.
d. Perbandingan produktivitas operasional armada dalam realisasi operasional armada dengan perencanaan operasional armada.

2. Batasan masalah
Dari identifikasi masalah tersebut, masalah penelitian hanya dibatasi pada perbandingan produktivitas operasional armada dalam realisasi operasional armada dengan pelaksanaan operasional armada pada PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi.

3. Rumusan masalah
Dari batasan masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana produktivitas operasional armada dalam realisasi operasional armada?
b. Bagaimana produktivitas operasional armada dalam perencanaan operasional armada?
c. Bagaimana tingkat kesesuaian produktivitas operasional armada dalam realisasi operasional armada dengan perencanaan operasional armada?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui produktivitas armada operasional dalam realisasi operasional armada?
2. Untuk mengetahui produktivitas operasional armada dalam perencanaan operasional armada?
3. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian produktivitas operasional armada dalam realisasi operasional armada dengan perencanaan operasional armada?
Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transportasi darat pada umumnya, dan permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan operasional armada.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi dalam mengambil kebijaksanaan khususnya dalam perencanaan dan pelaksanaan operasional armada agar lebih baik dan matang dimasa yang akan datang.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan pengetahuan mengenai perencanaan dan pelaksanaan operasional armada yang merupakan salah satu kunci pertumbuhan bagi perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang.

D. Hipotesis
Untuk mencapai tujuan dari penulis ini, maka diperlukan suatu hipotesis agar maksud dan tujuan penulisan skripsi ini terarah. Hipotesis merupakan parameter atau dugaan sementara dari hasil penelitian, hipotesis dalam penelitian adalah, produktivitas operasional armada dalam realisasi sesuai dengan produktivitas operasional armada dalam perencanaan operasional armada, sebab realisasi operasioal armada dilaksanakan berpedoman pada perencanaannya (Standart Operational procedure).

E. Metodologi Penelitian
1. Metode pengumpulan data
a. Penelitian lapangan (Field Research)
Dengan melakukan penelitian lapangan didapatkan data primer penelitian dengan mendatangi objek penelitian, yaitu PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi, data tersebut diperoleh melalui:
1) Observasi langsung, maksudnya memperoleh data dengan mengamati langsung keadaan dilapangan yang berubungan dengan bidang penelitian.
2) Wawancara, artinya mendapatkan informasi serta data yang dibutuhkan melauli pihak-pihak yang terkait yang bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan.
b. Penelitian kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini bertujuan mendapatkan data sekunder dan diperoleh dari sumber-sumber bacaan atau literature yang berkaitan dengan bidang penelitian.

2. Tekhnik Analisis Data
Tekhnik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis perbandingan dengan membandingkan produktivitas operasinal armada dalam realisasi operasional armada sebagi variabel X dengan produktivitas operasional armada dalam perencanaan operasional armada sebagai variabel Y pada PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi.
Analisis yang digunakan adalah metode analisis horizontal. Analisis horizontal merupakan analisis data yaitu dengan membandingkan dalam beberapa periode untuk digunakan dalam laporan keuangan. Tetapi, dalam penelitian ini diaplikasikan untuk membandingkan produktivitas operasional armada dalam realisasi operasional armada dengan perencanaan operasional armada.

F. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi disiapkan dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah yang meliputi batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Menguraikan teori yang berkaitan dengan judul skripsi secaraluas hingga teori yang akan digunakan untuk analisis pembahasan. Setiap bentuk rujukan dari sejumlah literature disebutkan dengan jelas sebelumnya.
BAB III : GAMBARAN UMUM PT PRIMAJASA PERDANARAYA TAKSI BEKASI
Menguraikan sejarah singkat, organisasi dan manajemen serta kegiatan usaha PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang diungkap dalam perumusan masalah. Terdapat subbab yang tergantung pada tujuan penelitian dan ruang lingkup pembahasannya. Oleh karena itu, dalam pembahasan masalah dianalisis dengan teori dan alat analisis yang telah ditentikan sebelumnya.
BAB V : PENUTUP
Pentup terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan diambil dari bab IV yaitu analisis dan pembahasan, sedangkan saran disesuaikan dengan solusi pada analisis dan pembahasan.

Senin, 09 Agustus 2010

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TERHADAP KEPENTINGAN PENUMPANG GARUDA INDONESIA RUTE JAKARTA-YOGYAKARTA DI BOARDING GATE PADA PT GAPURA ANGKASA BANDARA SOEKARNO-HATTA JAKARTA TAHUN 2009

TUGAS MANDIRI
PROPOSAL SKRIPSI SEBAGAI SYARATKELULUSAN MATA KULIAH
MANAGEMEN SUMBER DAYA MANUSIA




NAMA : Achmad Bachren Bona Vori
NIM : 224107227


“ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TERHADAP KEPENTINGAN PENUMPANG GARUDA INDONESIA RUTE JAKARTA-YOGYAKARTA DI BOARDING GATE PADA PT GAPURA ANGKASA BANDARA SOEKARNO-HATTA JAKARTA TAHUN 2009”.




STMT TRISAKTI
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Salah satu cara penjualan jasa suatu perusahaan lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya adalah dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan bemutu, yang memenuhi tingkat kepentingan konsumen. Tingkat kepentingan konsumen terhadap jasa yang akan mereka terima dapat dibentuk berdasarkan pengalaman dan saran yang mereka peroleh. Konsumen memilih membeli jasa berdasarkan tingkat kepentingan. Setelah menikmati jasa tersebut mereka cenderung akan membandingkannya dengan yang mereka harapkan. Bi1a jasa yang mereka nikmati ternyata berada jauh dibawah jasa yang mereka harapkan, para konsumen akan kehilangan minat terhadap pemberi jasa tersebut. Sebaliknya, jika jasa yang mereka nikmati memenuhi atau melebihi tingkat kepentingan, mereka akan cenderung memakai kembali produk jasa tersebut.
Bisnis jasa dalam mengantisipasi keadaan ini harus meningkatkan kemampuan bersaingnya dan meningkatkan kinerja untuk dapat meraih laba. Salah satu sektor jasa yang perlu melakukan pembenahan adalah sektor jasa transportasi udara, yang paling dominan adalah Ground Handling, yaitu pelayanan darat terhadap pesawat udara, penumpang, bagasi, kargo dan pos.
PT Gapura Angkasa merupakan salah satu perusahaan Ground Handling yang menangani jasa transportasi udara yang bekerja sama dengan perusahaan- perusahaan penerbangan nasional maupun internasional. Perusahaan Ground Handling mempunyai strategi khusus yang berbeda dari perusahaan lain dalam upaya peningkatan pelayanan salah satunya pelayanan yang diberikan kepada penumpang.
Tidak sedikit perusahaan penerbangan yang memberikan pelayanan dalam mengurus pelayanan di bandar udara dan Aircraft Ground Handling kepada suatu perusahaan, khusus salah satunya Garuda Indonesia Airlines yang mempercayakan kepada PT Gapura Angkasa, agar perusahaan tetap bertahan memenangkan pasar dan berkembang secara wajar, perusahaan harus memberikan pelayanan yang prima terhadap konsumen. Kualitas pelayanan memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan memahami dengan seksama harapan serta kebutuhan konsumen.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk memilih judul : “ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TERHADAP KEPENTINGAN PENUMPANG GARUDA INDONESIA RUTE JAKARTA-YOGYAKARTA DI BOARDING GATE PADA PT GAPURA ANGKASA BANDARA SOEKARNO-HATTA JAKARTA TAHUN 2009”.

B. Perumusan masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Pelayanan di bagian Boarding Gate yang belum optimal
b. Sikap petugas Boarding Gate yang kurang peduli terhadap keluhan pelanggan
c. Fasilitas yang tersedia masih kurang dalam menunjang kelancaran kerja.
d. Banyak keluhan pelanggan terhadap pelayanan di Boarding Gate.

2. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini dibatasi hanya pada masalah pelayanan dan kepentingan penumpang Garuda Indonesia Airline Rute CGK-JOG terhadap pelayanan di Boarding Gate PT Gapura Angkasa Jakarta.
3. Pokok Permasalahan
a. Bagaimana tingkat pelaksanaan pelayanan pada bagian Boarding Gate ?
b. Bagaimana tingkat kepentingan penumpang terhadap pelayanan di Boarding Gate ?
c. Adakah kesesuaian antara tingkat pelaksanaan dengan tingkat kepentingan pelanggan di Boarding Gate?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui tingkat pelaksanaan pelayanan penumpang Garuda Indonesia Airline di Boarding Gate pada PT. Gapura Angkasa di Jakarta.
b. Untuk mengetahui tingkat kepentingan penumpang Garuda Indonesia Airline terhadap pelayanan di Boarding Gate pada PT. Gapura Angkasa di Jakarta.
c. Untuk mengetahui apakah ada kesesuaian antara tingkat pelaksanaan Boarding Gate pada PT. Gapura Angkasa di Jakarta.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Untuk dapat menambah pengetahuan serta wawasan yang lebih luas rnengenai pelayanan di bagian Boarding Gate. Dan sebagai tugas mandiri mata kuliah Managemen sumber daya manusia untuk memenuhi nilai kelulusan yang di berikan oleh dosen tersebut

b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan pelayanan di bagian Boarding Gate untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
c. Bagi Lembaga (STMT TRISAKTI)
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan koleksi kepustakaan dan bahan acuan bagi penelitian yang selanjutnya.

D. Metodologi Penelitian
Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan sistem metodelogi sebagai berikut :
1. Jenis data
Jenis data yang dipergunakan penulis adalah data kualitatif dalam bentuk kuisoner yang di kuantitatifkan dengan memberikan bobot pada setiap jawaban.
Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
2. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini populasinya adalah para penumpang yang memiliki karakteristik yang sama, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili dan menjadi sumber data dalam penelitian, yaitu 100 responden yang menggunakan jasa angkutan udara yang ditangani oleh PT Gapura Angkasa.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Riset Lapangan (Field Research)
Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan secara langsung terhadap objek penelitian yang diteliti, yaitu dengan cara
1) Pengamatan (Observasi)
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan rnelihat atau mengamati secara langsung terhadap perusahaan yang diteliti, dalam hal ini PT Gapura Angkasa di Jakarta.
2) Wawancara
Yaitu cara memperoleh informasi dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang berwenang untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
3) Kuesioner
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan berupa kuesioner yang dibagikan kepada penumpang Garuda Indonesia Airlines yang dijadikan responden.
b. Riset Kepustakaan (Library Research)
Adalah suatu teknik untuk memperoleh data sekunder melalui studi kepustakaan dengan membaca literatur buku-buku atau jurnal yang berhubungan dengan masalah penelitian ini.
4. Teknik Analisis Data
Skala likert yang merupakan metode tentang pilihan jawaban dengan menggunakan skala ganjil (3, 5, 7, dst), skor dan respons responden dijumlahkan dan jurnlah ini merupakan total skor, dan total skor inilah ditafsirkan sebagai posisi responden dalam skala likert.
Skala likert sendiri digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tefenomena sosial (Soegiono 2000:73).
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur atau dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat terukur. Komponen-komponen yang terukur ini kemudian menjadi titik tolak untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang kemudian dijawab responden.
Untuk memungkinkan para pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan bagi setiap butir pernyataan, dalam hal ini digunakan skala 5 tingkat (likert)
Untuk pelaksanaan diberikan lima penilaian dengan bobot sebagai berikut:
Tabel 1.1.
Penilaian Kinerja / Pelaksanaan (X)
Bobot Skor Tingkat Pelaksanaan
5
4
3
2
1 Sangat Baik
Baik
Cukup
Tidak Baik
Sangat Tidak Baik
Sumber : Soegiono (2000:73)










Tabel 1.2
Penilaian Tingkat Kepentingan Pelanggan / Penumpang (Y)
Bobot Skor Tingkat Pelaksanaan
5
4
3
2
1 Sangat Penting
Penting
Cukup
Tidak Penting
Sangat Tidak Penting
Sumber : Soegiono (2000:73)
Berdasarkan hasil penilaian tingkat pelaksanaan dan penilaian tingkat kepentingan penumpang maka akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan di Boarding Gate PT Gapura Angkasa Cabang Jakarta.
Tingkat kesesuaian antara hasil perbandingan skor pelaksanaan dengan skor kepentingan, tingkat kcscsuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang akan mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Dalam penelitian ini terdapat 2 buah variabel yang diwakilkan dengan huruf X dan Y, dimana X merupakan tingkat pelaksanaan sedangkan Y merupakan tingkat kepentingan penumpang.
Adapun rumus yang digunakan adalah :
Tki = x 100%
Dimana :
Tki : Tingkat kesesuaian responden
Xi : Skor penilaian tingkat pelaksanaan
Yi : Skor penilaian tingkat kepentingan
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi skor tingkat pelaksanaan sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam hal penyederhanaan rumus maka untuk setiap faktor yang mempengaruhi pelanggan dengan :
Rumus selanjutnya yaitu :
=
Dimana :
: Skor rata-rata tingkat pelaksanaan
: Skor rata-rata tingkat kepentingan
n : Jumlah responden
Rumus selanjutnya, yaitu :

Dimana :
: Rata-rata dari
: Rata-rata
N : Jumlah responden
k : Banyaknya atribut/fakta yang dapat mempengaruhi tingkat pelaksanaan (banyaknya pertanyaan kuesioner)
5. Alat Uji Analisis
Alat uji analisis adalah menggunakan diagram kartesius, diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus titik-titik ( , ), dimana merupakan rata¬-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan seluruh faktor atau atribut dan merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor atau atribut
Gambar I.1
Diagram Kartesius










Keterangan :
a. Menunjukan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan, sehingga mengecewakan atau tidak puas.
b. Menunjukan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.
c. Menunjukan beberapa faktor yang Tidak Penting pengaruhnya bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap Tidak Penting dan kurang memuaskan.
d. Menunjukan faktor yang mempengaruhi pelanggan Tidak Penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap Tidak Penting tetapi sangat memuaskan.

E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyusun bahasan menjadi 5 (lima) bab. Adapun sistematika data dari skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis akan menguraikan secara sistematis tentang teori yang terkait dengan variabel penelitian yaitu pemasaran, pelayanan, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dan teori lain yang terkait dengan penulisan skripsi.
BAB III : GAMBARAN UMUM PT GAPURA ANGKASA BANDARA SOEKARNO-HATTA JAKARTA
Pada bab ini penulis akan menggambarkan secara singkat tentang sejarah perusahaan organisasi, yang terdiri dari dasar hukum terbentuknya perusahaan, struktur organisasi perusahaan, serta kegiatan usaha perusahaan.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menganalisis dan membahas mengenai kesesuaian antara tingkat kepentingan penumpang Garuda Indonesia Airlines dengan tingkat pelayanan di Boarding Gate pada PT Gapura Angkasa di Jakarta.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir sebagai penutup yang berisikan kesimpulan dari Bab IV serta penyampaian saran-saran oleh penulis kepada PT Gapura Angkasa yang mungkin akan bermanfaat bagi perusahaan.

PENGARUH KEBIJAKAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PAGI RIAA (PRAA EXPRESS) JAKARTA TAHUN 2008

TUGAS MANDIRI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
PROPOSAL SKIRPSI


NAMA : M.ANDRY AGUSTIAN
NIM : 224107195






“PENGARUH KEBIJAKAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PAGI RIAA (PRAA EXPRESS) JAKARTA TAHUN 2008”


STMT TRISAKTI JAKARTA




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Industri transportasi sangatlah strategis dalam pembangunan ekonomi saat ini. Tanpa transportasi, kecil kemungkinan terwujud perkembangan perdagangan karena transportasi mempunyai andil yang cukup besar dalam perdagangan dan peradaban manusia.
Penerbangan di Indonesia harus dapat beradaptasi dengan perkembangan dunia saat ini sebagai konsekuensi dari globalisasi. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan diri sebaik mungkin agar tidak tertinggal arus globalisasi tersebut, khususnya dalam dunia penerbangan.
Perkembangan tersebut secara fisik dapat dilihat dengan menjamurnya perusahaan penerbangan baru yang dibarengi peningkatan teknologi dan manajemennya. Peningkatan dan perkembangan sektor jasa angkutan udara ini sudah tentu merambah keberbagai jasa lainnya, termasuk yang berkaitan dengan jasa penerbangan di darat atau Ground Handling.
Salah satu aset paling penting untuk meningkatkan kualitas dan produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan adalah sumber daya manusia. Berdasarkan hal tersebut di atas maka sumber daya manusia adalah aset yang harus diperhatikan oleh perusahaan sebagai salah satu bagian yang terlibat dan memegang peranan penting dalam perkembangan kemajuan perusahaan tersebut.
Pada umumnya suatu perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal agar perusahaan tersebut dapat terus berjalan. Sebab itu diperlukan tenaga potensial yang berkualitas tinggi yang di butuhkan perusahaan. Jika perusahaan telah memiliki sumber daya manusia yang diinginkan maka perusahaan akan memberikan hubungan timbal balik yang positif dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Bagi para karyawan mendapat perhatian yang serius dapat menimbulkan rasa puas bagi diri mereka. Dengan adanya kepuasan yang tinggi pada karyawan maka akan menyebabkan adanya peningkatan prestasi karyawan.
Memacu sumber daya manusia dalam upaya meningkatkan prestasi kerja memang tidak mudah. Suatu perusahaan harus dapat melakukan pendekatan terhadap karyawannya baik dengan cara perilaku diri manusia dengan lingkungannya maupun dengan pemberian insentif.
Insentif yang diberikan oleh perusahaan merupakan suatu ungkapan rasa terima kasih atau penghaargaan kepada karyawan, selain itu tujuan pemberian insentif ini adalah untuk mendorong atau memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat lagi untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan.
Pemberian insentif ini tentu akan di sambut positif oleh karyawan dan seperti yang diharapkan oleh perusahaan bahwa hal ini dapat dijadikan suatu dorongan atau motivasi bagi tiap individu masing–masing karyawan. Apabila karyawan telah memiliki rasa percaya diri serta motivasi yang kuat maka proses kerja akan berjalan dengan baik dan lancar, sehingga produktivitas karyawan akan meningkat.
Prestasi kerja harus menjadi bagian yang tidak boleh dilupakan dalam penyusunan strategi bisnis, yang mencakup bidang produksi, pemasaran, keuangan dan bidang– bidang lainnya.
Oleh karena itu agar dapat memotivasi para karyawan, maka pihak manajemen memberikan imbalan bagi karyawan yang telah menyelesaikan tugasnya dengan hasil memuaskan, berdasarkan uraian dia atas, maka penulis tertarik untuk memilih judul : “PENGARUH KEBIJAKAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PAGI RIAA (PRAA EXPRESS) JAKARTA TAHUN 2008”

B. Perumusan masalah
1. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dimuka maka identifikasi masalah yang akan dirumuskan peneliti dalam penyusunan skripsi ini adalah :
a. Disiplin kerja karyawan pada PT. PAGI RIAA (Praa Express) yang belum optimal
b. Masalah pelatihan kerja karyawan pada PT. PAGI RIAA (Praa Express) yang belum terlaksana dengan baik.
c. Masalah promosi jabatan karyawan pada PT. PAGI RIAA (Praa Express) masih belum terlaksana dengan baik.
d. Masalah sistem penilaian prestasi kerja pada PT. PAGI RIAA (Praa Express) belum optimal.
e. Kompensasi pada PT. PAGI RIAA (Praa Express) yang tidak sesuai dengan kinerja.



2. Batasan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas maka penelitian ini dibatasi pada masalah kebijakan kompensasi dan kinerja karyawan PT. PAGI RIAA (Praa Express), tahun 2008.
3. Pokok permasalahan
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan karyawan dalam upaya meningkatkan semangat kerja melalui pengembangan konsep diri dalam meningkatkan prestasi kerja, maka penulis mencoba merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut :
a. Bagaimana kebijakan kompensasi diterapkan pada karyawan PT. PAGI RIAA(Praa Express) tahun 2008?
b. Bagaimana kinerja karyawan pada PT. PAGI RIAA (Praa Express) tahun 2008?
c. Bagaimana pengaruh antara kebijakan kompensasi dengan kinerja karyawan pada PT. PAGI RIAA (Praa Express) tahun 2008?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui kebijakan kompensasi yang diterapkan pada karyawan PT. PAGI RIAA (Praa Express) tahun 2008.
b. Untuk mengetahui kinerja karyawan PT. PAGI RIAA (Praa Express) tahun 2008.
c. Untuk mengetahui pengaruh pemberian kompensasi terhadap kinerja karyawan PT. PAGI RIAA (Praa Express) tahun 2008.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis
Untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai pengaruh antara kebijakan kompensasi dengan kinerja karyawan pada PT. PAGI RIAA (Praa Express)
b. Bagi lembaga STMT Trisakti dan Masyarakat
Penelitian ini diharapkandapat dijadikan sebagai informasi tambahan bagi mahasiswa dan masyarakat mengenai pengaruh kebijakan kompensasi terhadap kinerja karyawan.
c. Bagi perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk menganalisis dan mengambil keputusan terhadap masalah yang berkaitan dengan pengaruh kebijakan kompensasi terhadap kinerja PT. PAGI RIAA (Praa Express) serta sebagai sumbangan pemikiran penulis bagi perusahaan.
D. Hipotesis
Dalam penelitian atau skripsi ini, penulis menggunakan hipotesis, diduga ada pengaruh yang signifikan antara kebijakan kompensasi dengan kinerja karyawan pada PT. PAGI RIAA (Praa Express), tahun 2008.
E. Metodelogi Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dan teknik analisis data.



1. Jenis dan sumber data
Dalam penyusunan skripsi ini, jenis data yang digunakan penulis adalah data kualitatif, diperoleh dari kuesioner dan kemudian dirubah menjadi kuantitatif dengan memberikan bobot nilai lima tingkat berdasarkan skala likert.
2. Populasi dan sampel
Populasi adalah jumlah data secara keseluruhan atau merupakan generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel merupakan bagian populasi.populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. PAGI RIAA (Praa Express) mengingat jumlah populasi relatif sangat sedikit, maka peneliti tidak mengambil sampel tetapi menggunakan sensus dari seluruh populasi yang ada, yaitu seluruh karyawan pada PT. PAGI RIAA (Praa Express).

3. Metode pengumpulan data
a. Penelitian Lapangan (field research)
Pengumpulan data dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan atau tinjauan–tinjauan lapangan pada obyek-obyek yang diteliti untuk mendapatkan data primer dengan menggunakan beberapa cara yaitu :
1) Menyebarkan kuesioner (angket)
Digunakan untuk pengumpulan data primer dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada beberapa karyawan PT. PAGI RIAA (Praa Express) yang berkaitan. Dengan pokok permasalahan,adapun kuisioner yang dibagikan kepada 60 karyawan, yang mengembalikan sebanyak 54 karyawan dan yang memberikan jawaban lengkap 48 karyawan serta jawaban yang dijadikan bahan penelitian adalah sebanyak 30 karyawan. Untuk merubah jawaban responden yang bersifat kualitatif menjadi kuantitatif akan dilakukan pembobotan dengan menggunakan skala likert, seperti di bawah ini :
Tabel I.1
Jawaban
Variabel Kompensasi
Nilai/Bobot Jawaban
Variabel Kinerja
Sangat setuju (SS) 5 Sangat baik (SB)
Setuju (S) 4 Baik (B)
Netral (N) 3 Netral (N)
Tidak setuju (TS) 2 Tidak baik (TB)
Sangat tidak setuju (STS) 1 Sangat tidak setuju (STS)
Sumber : Supranto (2006:241)
2) Interview (wawancara)
Metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada karyawan PT. PAGI RIAA (Praa Express)
3) Observasi (pengamatan)
Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan yang menjadi obyek penelitian.
b. Penelitian kepustakaan (library research)
Untuk memperoleh data sekunder yang dilakukan dengan cara mempelajari data dan informasi yang bersumber dari buku-buku, jurnal, diktat serta sumber-sumber tertulis lainnya yang ada hubungannya dengan permasalahan penelitian.

4. Tehnik Analisis Data
Dalam upaya memberi jawaban atas tujuan penelitian maka data atau bahan yang penulis peroleh, kemudian diolah dengan menggunakan metode satistik mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
a. Analisis Regresi Linear Sederhana
Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan proporsional antara dua variabel dalam satu garis lurus yang dinyatakan sebagai variabel X dan Y. J. Supranto (2006:176). Adapun rumus persamaan regresi adalah :
Y = a + bX
Untuk mengetahui nilai a dan b digunakan rumus-rumus sebagai berikut :
Dimana :
X = Variabel bebas (Kebijakan Kompensasi)
Y = Variabel Terikat (Kinerja Karyawan)
a = konstanta
b = koefisien regresi (mengukur besarnya pengaruh X terhadap Y)
n = jumlah karyawan


b. Koefisien Korelasi Pearson
Penulis menggunakan analisis koefisien korelasi Pearson untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara pemberian kompensasi (X) dengan kinerja karyawan (Y). Koefisien korelasi pearson merupakan rata-rata hubungan bersifat dua arah. J.Supranto (2006 : 176)
Koefisien korelasi dinyatakan dengan rumus :
Tabel 1.2
Koefisien korelasi Tingkat Hubungan
0,00 – 0,019 Hubungan bisa diabaikan
0,20 – 0,39 Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,59 Hubungan cukup
0,60 – 0,79 Hubungan kuat
0,80 – 1,00 Hubungan sangat tinggi
Sumber :Sugiyono (2008 : 216)

c. Koefisien Penentu
Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel kebijakan kompensasi (X) terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT. Pagi Riaa (Praa Express) Jakarta Tahun 2008.
KP = x 100%
d. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang penulis gunakan adalah satu arah dengan cara membandingkan nilai terhitung t tabel. Tahap-tahapnya adalah :
1) Hipotesis awal
Ho : ρ = 0 Tidak ada hubungan antara X dan Y (tidak signifikan)
Hi : ρ ≠ 0 ada hubungan antara X dan Y (signifikan)
2) Untuk mengetahui nilai thitung digunakan rumus

3) Untuk mengetahui nilai ttabel digunakan tabel distribusi t pada ∝ = 0,05; df = n-2


4) Kesimpulan
a) Jika thit < ttabel, maka Ho diterima sedangkan Hi ditolak, berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X danY b) Jika thit > ttabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima, berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y

F. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membagi kedalam lima bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab I penulis ini menguraikan menjadi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metodelogi penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis menguraikan teori yang mencakup tentang pengertian sumber daya manusia dan manajemen sumber daya manusia, tujuan manajemen sumber daya manusia, fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia,pengertian kompensasi, faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan kompensasi,jenis-jenis kompensasi, tujuan-tujuan administrasi kompensasi, pengertian dan penilaian kinerja pegawai, faktor penilaian kinerja pegawai, hubungan kompensasi dengan kinerja karyawan.

BAB III GAMBARAN UMUM PT. PAGI RIAA (PRAA EXPRESS)
Dalam bab ini menguraikan sejarah berdirinya perusahaan, manajemen, dan organisasi PT. Pagi Riaa (Praa Express) serta kegiatan usaha.


BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dilaporkan hasil kebijakan kompensasi, hasil analisis kinerja karyawan dan hasil analisis hubungan kebijakan kompensasi dan kinerja karyawan dengan menggunakan rumus-rumus statistik yang telah penulis kemukakan pada bab I.

BAB V PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan mengemukakan tentang kesimpulan hasil penelitian serta saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi semua pihak.

SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ERA KOMPETISI

NAMA : ANDRI SURYANA

NIM : 224106027





KATA PENGANTAR







Tema yang diangkat dalam makalah ini adalah tentang “Peranan Pendidikan dan Pelatihan dalam pengembangan Sumberdaya Manusia’. Pendidikan dan pelatihan sebagai salah satu instrumen yang dapat meningkatkan pengembangan SDM dirasa amat penting keberadaannya, mengingat masih banyak rendahnya mutu SDM kita dibandingkan dengan negara –negara lain. Di tengah-tengah berbagai sumber kekuatan atau berbagai jenis potensi untuk program yang mengandung potensi untuk menimbulkan perubahan organisasi, maka isu kritisnya adalah seberapa kuat stimulan yang bersumber dari peraturan dan program pendidikan dan pelatihan mampu berperan sebagai “pemicu” dalam perubahan organisasi atau pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan tentang prioritas pembangunan Indonesia mengorientasikan pada : “Pembangunan sumber daya manusia agar makin meningkat kualitasnya sehingga dapat mendukung pembangunan ekonomi melalui peningkatan produktivitas dengan pendidikan nasional yang makin merata dan bermutu, disertai peningkatan dan perluasan pendidikan keahlian yang dibutuhkan berbagai bidang pembangunan, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi yang makin mantap”. Dalam pembinaan personil selanjutnya, pimpinan perlu mengembangkan strategi self management bagi personil yang telah selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan, supaya mereka mampu menyelesaikan pekerjaan sendiri, melalui tanggung jawabnya bertindak melalui manipulasi peristiwa internal dan eksternal.

Demikian makalah yang penulis susun, semoga dapat melengkapi bahan kajian yang telah disusun oleh para penulis lainnya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.



























Jakarta, Agustus 2010















Penulis























DAFTAR ISI





DAFTAR ISI KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i



DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii



1. PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1



2. KONTRIBUSI PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4





3. EKSISTENSI KUALITAS MANUSIA BERMULTIDIMENSI. . . . .8



4. STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA. . . 11





5. PENUTUP. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .13





DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14































BAB I



SUMBER DAYA MANUSIA DALAM ERA KOMPETISI





1. PENDAHULUAN



Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) merupakan salah satu faktor determinan yang banyak mendapat perhatian dari banyak kalangan terutama di kalangan organisasi bisnis maupun publik. Bagi kalangan perusahaan (organisasi bisnis) Sumber Daya Manusia (SDM) umumnya sebagai “sumber daya pemacu produktivitas” dalam memenangkan persaingan global.



Seperti diketahui globalisasi bukan lagi merupakan isue ,tapi sebuah realita yang harus dipandang sebagai sebuah keniscayaan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi terhadap tantangan yang dihadapi organisasi manapun. Tantangan yang dihadapi adalah dengan tingkat ketidakpastian lingkungan organisasi semakin tinggi, masalah kualitas SDM menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan. Dalam konsep pembangunan SDM, pembangunan Indonesia ke depan diarahkan kepada pembangunan manusia seutuhnya. Hal ini berarti bahwa, kualitas SDM ini dapat diukur dari seberapa jauh SDM yang ada dapat berdaya manfaat bagi lingkungan organisasi baik secara internal maupun eksternal yang bersifat simbiose mutualistik Mengingat pentingnya peran pengembangan SDM dalam organisasi (perusahaan) agar tetap dapat survive dalam iklim persaingan bebas tanpa, maka “peran manajemen SDM tidak lagi hanya tanggungjawab para pegawai atau karyawan ,tapi merupakan tanggungjawab pimpinan/para manajer” (Riva’i, 2004:5).



Dalam konsep perspektif makro organisasi, organisasi dipandang sebagai sub sistem dari lingkungannya. Menurut konsep ini kemampuan daya tahan organisasi ditentukan oleh seberapa jauh organisasi dapat mengantisipasi dan mengadaptasikan dirinya terhadap lingkungan luarnya (eksternal).



Di era global yang semakin terbuka ini, Indonesia akan menghadapi lingkungan yang semakin tajam dan selalu berubah. Karakteristik lingkungan yang serba tidak pasti ini bagi Indonesia merupakan “ancaman” dan sekaligus “peluang”. Hal ini menuntut kepekaan terhadap perubahan-perubahan eksternal tersebut. Djiwandono (1993) secara spesifik menyebutkan bahwa daya kepekaan ini terutama untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di negara-negara yang banyak mengadakan hubungan dagang dan keuangan serta permodalan dengan Indonesia, maupun negara- negara yang karena posisinya memang berpengaruh besar terhadap hubungan ekonomi-moneter dan perdagangan dunia, seperti Amerika Serikat, Jepang dan kawasan ASEAN.



Kondisi kritis yang dihadapi bangsa Indonesia yang melanda tahun 80-an dapat menjadi pelajaran yang cukup berarti, seperti turunnya harga komoditi primer, khususnya harga Migas dan resesi dunia tampak sekali melandasi “kerentanan” sumber daya ASEAN termasuk Indonesia (Pangestu, 1992). Krisis ekonomi ini meskipun dalam banyak hal telah “menghancurkan” kegiatan usaha dalam negeri tetapi tampaknya telah membawa hikmah bagi kebijaksanaan pemerintah.



Sebagian besar negara-negara ASEAN mengambil berbagai langkah perbaikan ekonomi dengan mendorong diversifikasi ekspor komoditi primer ke barang-barang manufaktur, meningkatkan efisiensi dengan memasukkan kekuatan-kekuatan bersaing serta lebih membuka perekonomian negara tersebut.



Umumnya dapat diidentifikasi ada banyak faktor yang ikut mempengaruhi keberhasilan sasaran sebuah organisasi, seperti faktor struktur, teknologi, dan lingkungan. Namun pada hakikatnya kekuatan daya tahan organisasi tertumpu pada SDM nya. SDM lah yang membentuk struktur dan memanfaatkan teknologi. Ada persyaratan penting untuk memastikan keberhasilan organisasi ini, yaitu pertama, setiap organisasi hendaknya mampu membina dan mempertahankan SDM yang mantap dan terampil, kedua, organisasi yang dapat menikmati prestasi dari SDM-nya, dan ketiga, organisasi yang dapat menjamin kepuasan dan kesejahteraan anggotanya.



Secara sederhana SDM dalam organisasi/perusahaan dapat dipilih ke dalam tiga tingkatan, tingkatan pertama mewakili pimpinan puncak, tingkatan kedua mewakili pimpinan menengah, dan tingkatan ketiga mewakili pekerja. Dalam sebuah organisasi ketiga tingkatan ini mempunyai fungsi dan tanggung jawab berbeda. Pekerja sebagai SDM yang mewakili tingkatan ketiga merupakan komponen sistem yang berfungsi melaksanakan kebijaksanaan yang diputuskan oleh tingkat di atasnya. Meningkatkan kualitas SDM dalam organisasi tentunya akan mencakup keseluruhan tingkatan ini. Dalam pengembangan SDM ada hal penting yang juga perlu mendapat perhatian yakni apakah dengan SDM yang berkualitas akan dengan serta merta akan meningkatkan kesejahteraan anggota organisasi khususnya pada karyawan staf maupun para manajer. Sebab peningkatan kualitas SDM tidak banyak berarti tanpa ada upaya untuk meningktakan kesejahteraan tanpa ada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena dengan SDM yang unggullah suatu organisasi/ perusahaan dapat meningkatkan produktifitas dan kinerjanya.



2. KONTRIBUSI PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA .



Suatu studi yang dilakukan oleh Jagernson (dalam Susilo, 1995: 73) tentang sumbangan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dari tahun 1848-1973 menemukan bahwa produktivitas tenaga kerja menduduki tempat pertama dibandingkan dengan modal dan teknologi dalam sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dalam analisis lebih lanjut ditemukan bahwa faktor utama yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah pendidikan. Berbagai hasil penelitian baik oleh Bank Dunia maupun Inkels, adalah memberikan bukti tentang nilai lamanya pendidikan terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja.Kajian lebih lanjut dalam konteks pendidikan di Indonesia bisa jadi tidak selamanya selaras dengan peranan pendidikan di negara-negara maju. Kendati pendidikan sebagai sarana untuk menghasilkan SDM, namun banyak pihak yang memandang ,bahwa produk pendidikan di Indonesia tidak begitu “match” dengan kebutuhan pasar kerja . Kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki seringkali tidak mencerminkan tingkat kemampuan yang memadai untuk bisa bersaing di pasar global.



Menyadari pentingnya lembaga pendidikan sebagai alat “transformasi” SDM yang utama, maka pada masa sekarang isu yang sering muncul adalah bagaimana dunia pendidikan mampu menjawab tantangan dan sekaligus mengisi tekno struktur dunia kerja baik di sektor publik maupun bisnis.

Berkaitan dengan hal tersebut ,maka perlu adanya penyesuaian-penyesuaian dalam bidang pendidikan untuk mengantisipasi perkembangan Iptek. Penyesuaian ini dapat menyangkut perubahan struktural, perubahan isi, perubahan peran pendidik , kegiatan-kegiatan pendidikan baru, dan perubahan dalam pengelolaan sistem pendidikan.



Ada banyak faktor yang diperkirakan mempengaruhi perkembangan pendidikan ini. Faktor-faktor tersebut antara lain, demografi, ekonomi, dan hubungan internasional (Amijaya,1991).Dari sisi internal, berarti acuan yang perlu dilihat berkaitan dengan mutu pendidikan itu sendiri. Sampai sekarang belum ada kesepakatan yang baku terhadap pengertian “mutu”. Bahasan yang sering dipakai untuk melihat indikator ini adalah mengenai korelasi kurikulum dengan dunia kerja. Soedijarto (dalam Susilo,1995:74) mencoba mempertimbangkannya dengan melihat hal-hal yang berkait dengan (1) tolok ukur indikator mutu pendidikan dan lembaga penanggung jawab, (2) kurikulum sebagai tolok ukur kerangka acuan dan motivasi pendidikan, dan (3) kualitas proses belajar dan sistem evaluasi sebagai determinan mutu pendidikan, serta (4) implikasi bagi perencanaan dan pengembangan kurikulum yang selaras.



Secara teknis untuk menunjang keberhasilan, pendidikan di atas pada hakikatnya terdapat tiga fungsi sosial kependidikan yang mencakup antara lain: (1) fungsi untuk menyiapkan peserta didik menjadi warga negara yang “Berjiwa entrepreneur”, (2) fungsi untuk membekali peserta didik yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya dengan kemampuan dan keterampilan fungsional, dan (3) fungsi untuk membekali peserta didik untuk dapat melanjutkan pelajarannya.Ketiga fungsi sosial kependidikan ini menunjuk kepada pentingnya para perencana kurikulum untuk selalu melihat kecenderungan perkembangan masyarakat, negara dan dunia kerja.



Dengan demikian pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, tetapi juga meningkatkan ketrampilan tenaga kerja, dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja disamping dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi juga dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat.



3. EKSISTENSI KUALITAS MANUSIA BERMULTIDIMENSI



Kualitas dari organisasi seperti visi dan misi, strukturnya, sasarannya, outputnya, tergantung dari kualitas manusianya. Manusia sebagai sumber dari sifat, sikap, dan perilaku organisasi. Tanpa manusia, organisasi tidak pernah bersikap dan berperilaku. Manusia adalah roh dari organisasi. Secara fitrah manusia adalah makhluk yang paling unggul di atas segala makhluk Keunggulan manusia selain memiliki potensi koginiti (rasio) yang akan melahirkan daya berpikir,daya kritis dan analitis , juga afektif (rasa) yang akan melahirkan budi pekerti, moral dan psikomotorik ( performance) yang tercermin dari segi ketrampilan atau skill tertentu.



Dari sisi lain dikatakan manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang berbudaya dan makhluk yang hidup dengan nilai-nilai norma, kembali pertanyaan kita: Sudah benarkah kenyataannya? Di sinilah titik masalahnya jika benar manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang berbudaya dan makhluk yang hidup dalam nilai-nilai norma berarti akan terjalinlah satu tali kasih antara sesama makhluk dan tali kasih antara makhluk dalam arti khusus adalah manusia dengan Pencipta maupun tali kasih antara manusia dengan alam sekitarnya yaitu flora dan fauna, sebab alampun termasuk jenis makhluk yang diciptakan oleh Pencipta untuk diatur dan dikelola manusia sebagai sarana kelangsungan hidupnya.



Begitu juga di dalam sistem manajemen dalam sebuah organisasi. Manajer sebagai penguasa organisasi adalah sebagai pengatur, pembina dari anggota organisasi, oleh karenanya ia sebagai pusat kesetimbangan dari organisasi. Oleh karena itu manajer harus bisa memelihara, membina, dan mendidik sumber daya manusia ke arah perubahan yang lebih baik. Bila manajer dalam melakukan aktivitasnya hanya mementingkan nafsu dirinya tanpa peduli dengan anggota organisasi struktur di bawahnya yang terjadi adalah gejolak, konflik, dan keresahan. Jadi jelaslah fokusnya bila kita menginginkan organisasi yang harmonis tanpa gejolak yang berarti , manajerlah pertama-tama yang dituntut terlebih dahulu kesadarannya.



Bila kita berbicara tentang kesadaran maka kesadaran tidak dapat dilakukan dengan logika atau akal semata melainkan dengan sebuah rasa. Sebab munculnya gejolak dan kegoncangan dalam organisasi hanya dapat dirasakan barulah jalan keluarnya dengan pikiran (logika).



Keterkaitan kesadaran adalah budi pekerti ataupun akhlak luhur dari manajer. Dan inilah panggilan jiwa dan tanggungjawab moral bagaimana setiap manager berusaha agar mampu melakukan anitisipasi dalam mengatasi adanya ketidakpuasaan dari pihak tertentu agar semua unsur dalam perusahaan merasa memiliki guna memacu kinerjanya. Secara normatif Manajemen dari sebuah organisasi menghendaki penataan terhadap potensi manusia yang cukup setimbang sempurna di antara anggota organisasi, struktur, dan lingkungan. Dengan demikian jangkauan manajemen disusun atas kepentingan bersama, yang saling mencintai sesama anggota organisasi, langkah-langkah bergerak aktif, berproses menerobos, dan berusaha mengatasi masalah-masalah organisasi yang mampu memberikan pemecahan tepat guna, yaitu manajemen yang sikap dan perilakunya tidak mengundang gugatan pihak kaum lemah. Atau dengan kata lain manajemen yang selalu senantiasa memperhatikan nasib anggota organisasi sampai ke tingkat bawah.



Yang terhimpun dalam organisasi adalah manusia-manusia yang beraneka ragam pendirian, keyakinan atau pendapat. Tugas manajer adalah mempersatukan perbedaan-perbedaan tersebut satu kesatuan pandang untuk menjangkau masalah-masalah organisasi yang mampu memecahkan masalah secara tepat guna. Sistem penghimpunan potensi ini diibaratkan jari-jari tangan yang berbeda panjang pendeknya tetapi melekat dalam satu kesatuan pada pangkal telapak tangan, yang di antara jari-jari tersebut saling kerjasama bahu membahu dan tidak pernah ada penindasan di antara yang lain. 4. STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA.



Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dalam organisasi pada dasarnya suatu bentuk usaha untuk meningkatkan daya tahan dan daya saing organisasi terhadap ancaman lingkungan eksternal dan suatu usaha untuk meningkatkan dayai n n o v a t i v e untuk menciptakan peluang. Dengan demikian PSDM dalam organisasi merupakan bentuk usaha pengembangan yang bersifat integral, baik yang menyangkut SDM sebagai individu dan sebagai sistem, maupun organisasi sebagai wadah SDM untuk memenuhi kebutuhannya. Mondy & Noe ( 1995) menyebutkan bahwa: ”pengembangan sumberdaya manusia adalah sebagai upaya manajemen yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kempetensi pekerja dan unjuk kerja organisasi melalui program pelatihan, pendidikan dan pengembangan.”



Usaha PSDM yang integral ini, umumnya ada dasar yang direkomendasikan sebagai PSDM (Jons, 1981 dalam Sarwono, 1993). (1) Pelatihan bertujuan mengembangkan individu dalam bentuk peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan sikap, (2) Pendidikan, bertujuan meningkatkan kemampuan kerjanya dalam arti luas, sifat pengembangan ini umumnya bersifat formal dan sering berkait dengan karier, (3) Program Pembinaan bertujuan mengatur dan membina manusia sebagai sub sistem organisasi melalui program-program perencanaan dan penilaian seperti manpower planning, performance appraisal, job analysis, job classification, dan sebagainya, (4) Recruitment, bertujuan mendapatkan SDM sesuai dengan kualifikasi kebutuhan organisasi dan sebagai salah satu alat bagi organisasi dalam pembaharuan dan pengembangan, (5) Perubahan sistem, bertujuan untuk menyesuaikan sistem dan prosedur organisasi, sebagai jawaban untuk mengantisipasi ancaman dan peluang faktor eksternal. Perubahan ini akan dipakai sebagai alat bagi SDM dalam meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerjanya, (6) Pengembangan organisasi, bertujuan untuk menjembatani perubahan-perubahan dan pengembangan baik dari sisi internal maupun eksternal.



Pengembangan SDM tidaklah dapat dilaksanakan secara sembarangan, mengingat pentingnya peran manusia dalam menunjang efektivitas organisasi dan mengingat masalah yang dapat timbul sehubungan dengan SDM itu. Menurut Sarwono (1993) pengelolaan SDM akan semakin rumit bila organisasi itu merupakan perusahaan yang memiliki aset besar, yang produktivitasnya tergantung pada efektivitas kerja para karyawannya. Ada hubungan timbal-balik yang berkait satu sama lain, antara pengembangan organisasi sebagai sistem dan pengembangan manusia sebagai sumber daya. Kualitas organisasi ditentukan oleh SDM-nya, dan PSDM-nya ditentukan oleh tingkat pertumbuhan dan perubahan organisasinya.



4. Penutup



Kesimpulan dari tulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia, mempunyai posisi yang sangat

dibutuhkan dalam upayam e n j e m b at a n i perkembangan dunia yang semakin transparan dan global. Untuk itu perlu ada strategi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, yang mengarah pada pembangunan sumber daya manusia yang seutuhnya baik pembangunan dalam bidang jasmani maupun rohani.



2. Hal itu dilakukan melalui proses pendidikan,pelatihan dan pembinaan serta menciptakan kondisi yang dibangun oleh setiap manajer dalam suatu organisasi baik bisnis maupun organisasi publik secara terstruktur dan profesional.



3. Pendekatan mutu modal manusia (human capital quality ) menekankan fngsi manusia (karyawan) sebagai faktor produksi yang amat penting selain modal finansial, teknologi , material. Lemahnya kemampuan mutu SDM akan membawa implikasi pada proses produksi , daya kreasi dan keberlangsungan suatu organisasi dalam menghadapi era kompeteisi dan tantangan masa global.



















DAFTAR PUSTAKA





1. Mondy ,R.W & Noe III,RM,1995,Human Resource Management,Massahusetts, Allyn & Bacon

2. Pangestu, Mari, 1993,Perekonomian Asia Timur, Jakarta, Prisma

No.4 th. XXII.

3. Riva’i, Veithzal, 2004, Manajemen Sumberdaya Manusia untuk

Perusahaan : dari teori ke praktek, Jakarta ,RadjaGrapindo

Persada.

4. Sarwono, Salito, 1993, Sumberdaya Manusia kunci Sukses

Organisasi, Jakata,Lembaga Manajemen Univeristas Indoensia.

5. Soedjatmoko, 1991, Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan

Nasional Menjelang Abad XXI, Jakarta Gramedia.

6. Susilo , Heru 1995, Mencari Starategi Pengembangan Sumberdaya

manusia dalam Organisasi ,Malang ,FIA Unibraw dan IKIP Malang.

Usmara, A (ed) , 2002, Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya

Manusia, Yogyakarta, Amara books.

TINGKAT KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. INDONESIA AIR ASIA TAHUN 2008

Nama : Yocki Septia M.
NIM : 224106121
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi yang sedang bergulir saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan dan langsung mendapatkan tempat dihati para pelanggannya. Persaingan usaha antara perusahaan yang bergerak dibidang yang sama, membuat konsumen menjadi teliti dan hati-hati lagi dalam menentukan perusahaan mana yang dijadikan mitra kerja yang dapat diandalkan dan memberikan pelayanan yang terbaik.
Keunggulan suatu perusahaan dalam persaingan usaha adalah bagaimana perusahaan tersebut memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen, sehingga konsumen merasa puas dan tidak ingin lagi pindah ke perusahaan lain. Namun sebaliknya, apabila perusahaan jasa tersebut sering kali mengecewakan pelanggannya, maka para pelanggannya tidak akan menggunakan kembali jasa itu.
Kompleksitas persaingan suatu industri penerbangan menyebabkan setiap perusahaan penerbangan harus selalu berusaha meningkatkan kualitas agar kepuasan konsumen dapat terwujud. Kualitas yang ingin dipenuhi harus dilihat dari segi pandang konsumen, sudut pandang konsumen atau pasar tersebut merupakan hal yang penting dalam merancang suatu sistem manejemen baru. Ternyata kualitas produk dan kepuasan konsumen berkaitan erat untuk menjalin ikatan yang kuat dalam jangka panjang, ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami secara seksama serta kebutuhan konsumen.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan mengkaji lebih dalam dan mengemukan dalam sebuah skripsi atau karya ilmiah dengan judul ”TINGKAT KEPUASAN PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA PT. INDONESIA AIR ASIA TAHUN 2008”

B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas, maka masalah yang dapat diidentifikasikan penulis adalah:
a. Masalah kinerja pelayanan.
b. Masalah kepentingan pelanggan.
c. Masalah ketepatan waktu berangkat dan waktu tiba.
2. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukan diatas, penulis hanya membatasi pada masalah Analisis Kepuasan Penumpang Terhadap Kualitas Pelayanan Pada PT. Indonesia Air Asia Rute Jakarta-Surabaya Di Bandar Udara Soekarno-Hatta Cengkareng Tahun 2008.


3. Pokok Permasalahan
Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan terhadap kepuasan pelanggan PT. Indonesia Air Asia tahun 2008, maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana kinerja pelayanan yang diberikan oleh PT. Indonesia Air Asia?
b. Bagaimana kepentingan pelanggan PT. Indonesia Air Asia?
c. Bagaimana kesesuaian antara pelaksanaan pelayanan dengan kepentingan pelanggan pada PT. Indonesia Air Asia?

C. Tujuan dan manfaat penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui kinerja pelayanan yang diberikan oleh PT. Indonesia Air Asia.
b. Untuk mengetahui kepentingan pelanggan PT. Indonesia Air Asia.
c. Untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan pelayanan dengan kepentingan pelanggan pada PT. Indonesia Air Asia.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian untuk mencari tahu bagaimana kesesuaian antara pelakasanaan pelayanan dengan kepentingan pelanggan pada PT. Indonesia Air Asia.

b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian berguna sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan dimasa yang akan datang mengenai Pelaksanaan pelayanan terhadap kepuasan pelanggan.
c. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Menjadi masukan yang mungkin dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya khususnya di bidang pelayanan.
d. Bagi masyarakat
Sebagai tambahan pengetahuan mengenai bagi mana melakukan proses pelakasanaan yang sesuai dengan kepentingan pelanggan.

D. Metodologi Penelitian
Untuk melengkapi penyusunan skripsi ini, penulis melakukan riset untuk mengumpulkan data-data yang erat hubungannya dengan topik yan penulis bahas, riset itu sendiri dapat dilakukan dengan empat cara sebagai berikut :
1. Jenis dan sumber data
Jenis data penelitian ini adalah data kualitatif dalam bentuk angket dan data kuantitatif dalam bentuk skor dari jawaban angket. Sedangkan untuk sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data-data yang diperoleh langsung dari pelanggan atau penumpang berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini. (J. Supranto, 2001:239).
2. Populasi dan sample
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, dan populasi disini adalah jumlah pelanggan PT. Indonesia Air Asia. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. (Sugiono,2005:90). Jadi sampel disini merupakan jumlah pelanggan yang dipilih secara acak, sebanyak 50 pelanggan.
3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini data yang langsung diperoleh penulis dari perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut :
a. Penelitian Lapangan
Dengan melakukan penelitian lapangan, diperoleh data primer melalui penelitian yang dilakukan dengan mendatangi obyek yang diteliti yaitu pada PT. Indonesia Air Asia dan pada saat Praktek Kerja Lapangan (PKL) sambil mengamati langsung proses kerja yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Data primer diperoleh melalui :
1) Interview / wawancara
Wawancara adalah teknik mengumpulkan data dengan menggunakan komunikasi atau tanya jawab langsung dengan orang yang diberikan wewenang untuk memberikan data.

2) Observasi / pengamatan langsung
Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung yang terjadi di lapangan untuk memperoleh gambaran yang jelas dari keadaan yang sebenarnya.
3) Quisioner / angket
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam hal ini, digunakan skala likert 5 butir, yang terdiri sangat penting, penting, cukup penting, kurang penting, dan tidak penting dalam menjawab tingkat kepentingan pelanggan yang diharapkan.
Kelima butir tersebut diberikan bobot sebagai berikut :
1 Sangat penting diberi bobot 5
2. Penting diberi bobot 4
3. Cukup penting diberi bobot 3
4. Kurang penting diberi bobot 2
5. Tidak penting diberi bobot 1
Untuk menjawab tingkat kinerja pelayanan PT. Indonesia Air Asia, terdiri dari sangat baik, baik, netral, kurang baik, dan tidak baik. Jawaban tersebut diberikan bobot sebagai berikut :
1. Sangat baik diberi bobot 5
2. Baik diberi bobot 4
3. Cukup baik diberi bobot 3
4. Kurang baik diberi bobot 2
5. Tidak baik diberi bobot 1
Waktu penyebaran angket selama 4 hari dari tanggal 11 Nopember sampai dengan 14 Nopember dengan jumlah angket sebanyak sebanyak 100 angket setelah di verifikasi diperoleh angket sebanyak 50 lembar yang valid.
b. Penelitian Kepustakaan
Penelitian ini bertujuan memperoleh data sekunder, data ini diperoleh dengan cara membaca buku-buku bacaan, media bacaan lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

E. Teknik Analisis Data
1. Skala Likert
Penggunaan skala likert dalam penelitian ini adalah sebagai alat bantu untuk mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada para responden.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2005:107).
Menurut J. Supranto (2001:240), dalam penelitian ini digunakan dua variabel, variabel X yang merupakan kinerja pelaksanaan pelayanan perusahaan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan yang diberikan lima penilaian dengan bobot masing-masing sebagai berikut :
a. Jawaban sangat baik diberi bobot 5
b. Jawaban baik diberi bobot 4
c. Jawaban cukup baik diberi bobot 3
d. Jawaban tidak baik diberi bobot 2
e. Jawaban sangat tidak baik diberi bobot 1
Dan variabel Y merupakan tingkat kepentingan pelanggan, yang diberikan bobot penilaian masing-masing sebagai berikut :
a. Jawaban sangat penting diberi bobot 5
b. Jawaban penting diberi bobot 4
c. Jawaban cukup penting diberi bobot 3
d. Jawaban tidak penting diberi bobot 2
e. Jawaban sangat tidak penting diberi bobot 1
Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan hasil penilaian kinerja maka akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat pelaksanaan pelayanan dengan tingkat kepuasan pelanggan pada PT. Indonesia Air Asia Tahun 2008. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja dengan skor kepentingan. Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel yang diwakilkan oleh huruf X dan Y, dimana X merupakan tingkat kinerja perusahaan yang dapat memberikan kepuasan para pelanggan, sedangkan Y merupakan tingkat kepentingan pelanggan. Adapun Rumus yang digunakan adalah :
Tki = x 100%
Dmana : Tki = Tingkat kesesuaian responden
Xi = Skor penilaian kinerja pelaksanaan pelayanan
Yi = Skor penilaian kepentingan pelanggan
Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan, sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam penyederhanaan rumus, maka untuk setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dengan :
= =
Dimana : = Skor rata-rata pelaksanaan pelayanaan
= Skor rata-rata tingkat kepentingan pelanggan
n = Jumlah responden
2. Diagram Kartesius
Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas 4 bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik ( , ), dimana rumus dan sebagai berikut :
= =
Dimana : =Rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan pelayanan.
=Rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan pelanggan.
K=Banyaknya atribut / fakta yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan.



Gambar I.1
Diagram kartesius
KEPENTINGAN

PRIORITAS UTAMA PERTAHANKAN PRESTASI
(A) (B)


PRIORITAS RENDAH BERLEBIH
(C) (D)

PELAKSANAAN
Sumber : J. Supranto (2001:242)



1. Kuadran A
Menunjukkan unsur-unsur jasa yang sangat penting bagi pelanggan, akan tetapi pihak perusahaan belum melaksanakan sesuai dengan keinginan pelanggan, sehingga menimbulkan rasa tidak puas.
2. Kuadran B
Menunjukkan unsur-unsur jasa pokok yang dianggap penting oleh pelanggan, telah dilaksanakan baik dan dapat memuaskan pelanggan, maka kewajiban dari perusahaan adalah mempertahankan kinerjanya.
3. Kuadran C
Menunjukkan unsur-unsur jasa yang memang dianggap kurang penting oleh pelanggan dimana sebaiknya perusahaan menjalankannya secara sedang saja.
4. Kuadran D
Menunjukkan unsur-unsur jasa yang dianggap kurang penting, tetapi telah dijalankan dengan baik oleh pihak perusahaan, hal ini dianggap sangat berlebihan.

F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang landasan teori yang berkaitan dengan judul skripsi, dimana terdapat teori yang mendukung penelitian dalam penulisan skripsi.
BAB III GAMBARAN UMUM PT. Indonesia Air Asia
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi kegiatan dan bidang usaha perusahaan.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis membahas analisis pelayanan pada PT. Indonesia Air Asia, analisis tingkat kepuasan pelanggan pada PT. Indonesia Air Asia, analisis hubungan antara pelaksanaan pelayanan dengan kepuasan pelanggan pada PT. Indonesia Air Asia.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari hasil analisis pembahasan serta saran-saran yang bermanfaat bagi kemajuan perusahaan.