Jumat, 27 Agustus 2010

KEBERHASILAN SDM

HARNAKA RIZKY PRATAMA
223108029

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi
perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia
mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung
dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa
dukungan sumber daya manusia yang andal kegiatan perusahaan tidak akan
terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia
merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.
Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan
pelaksanaan kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh,
mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas
semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang selalu berubah.
Perubahan perlu mendapat dukungan manajemen puncak sebagai langkah
pertama yang penting untuk dilakukan bukan hanya sekedar lip service saja.
Pemimpin harus dapat memobilisasi sebuah tim, proses pekerjaan harus dapat
dikembangkan dan proses sumber daya manusia harus menjadi fokus utama.
Perubahan dan peningkatan peran fungsi sumber daya manusia sangat esensial
untuk mendukung keberhasilan organisasi.
Pengelolaan sumber daya manusia terkait dan mempengaruhi kinerja
organisassional dengan cara menciptakan nilai atau menggunakan keahlian
sumber daya manusia yang berkaitan dengan praktek manajemen dan sasarannya
cukup luas, tidak hanya terbatas karyawan oiperasional semata, namun juga
meliputi tingkatan manajerial.
Sumber daya manusia sebagai penggerak organisasi banyak dipengaruhi
oleh perilaku para pesertanya (partisipannya) atau aktornya. Keikutsertaan sumber
daya manusia dalam organisasi diatur dengan adanya pemberian wewenang dan
tanggung jawab. Merumuskan wewenang dan tanggung jawab yang harus dicapai
karyawan dengan standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan dan disepakati
oleh karyawan dan atasan. Karyawan bersama atasan masing-masing dapat
menetapkan sasaran kerja dan standar kinerja yang harus dicapai serta menilai
hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada akhir kurun waktu tertentu.
Peningkatan kinerja karyawan secara perorangan akan mendorong kinerja
sumbar daya manusia secara keseluruhan, yang direkflesikan dalam kenaikan
produktifitas.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan penilaian kinerja merupakan
suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dengan perusahaan. Dukungan dari tiap
manajemen yang berupa pengarahan, dukungan sumber daya seperti, memberikan
peralatan yang memadai sebagai sarana untuk memudahkan pencapaian tujuan
yang ingin dicapai dalam pendampingan, bimbingan, pelatihan serta
pengembangan akan lebih mempermudah penilaian kinerja yang obyektif.
Faktor penilaian obyektif memfokuskan pada fakta yang bersifat nyata dan
hasilnya dapat diukur,misalnya kuantitas, kualitas, kehadiran dan sebagainya.
Sedangkan faktor-faktor subyektif cenderung berupa opini seperti menyerupai
sikap, kepribadian, penyesuaian diri dan sebagainya. Faktor-faktor subyektif
seperti pendapat dinilai dengan meyakinkan bila didukung oleh kejadian-kejadian
yang terdokumentasi. Dengan pertimbangan faktor-faktor tersebut diatas maka
dalam penilaian kinerja harus benar-benar obyektif yaitu dengan mengukur
kinerja karyawan yang sesungguhnya atau mengevaluasi perilaku yang
mencerminkan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Penilaian kinerja yang
obyektif akan memberikan feed back yang tepat terhadap perubahan perilaku ke
arah peningkatan produktivitas kinerja yang diharapkan.
Penilaian kinerja dengan berbagai bentuk seperti key performance
indicator atau key performance Index pada dasarnya merupakan suatu sasaran dan
proses sistimatis untuk mengumpulkan, menganalisa dan menggunakan informasi
untuk menentukan efisiensi dan efektivitas tugas-tugas karyawan serta pencapaian
sasaran. Menurut Armstrong (1998 ), penilaian kinerja didasarkan pada pengertian
knowledge, Skill, expertise dan behavior yang diperlukan untuk mengerjakan
pekerjaan dengan baik dan analisa lebih luas terhadap attributes dan perilaku
individu. Dalam manajemen kinerja kompetensi lebih berperan pada dimensi
perilaku individu dalam menyesuaikan suatu pekerjaan dengan baik. Attributes
terdiri dari knowledge, skill dan expertise.
Kompetensi kinerja dapat diartikan sebagai perilaku-perilaku yang
ditunjukkan mereka yang memiliki kinerja yang sempurna, lebih konsisten dan
efektif, dibandingkan dengan mereka yang memiliki kinerja rata-rata. Menurut
Mc.Clelland dalam Cira dan Benjamin (1998), dengan mengevaluasi kompetensikompetensi
yang dimiliki seseorang, kita akan dapat memprediksikan kinerja
orang tersebut. Kompetensi dapat digunakan sebagai kriteria utama untuk
menentukan kerja seseorang. Misalnya, untuk fungsi profesional, manajerial atau
senior manajer. Karyawan-karyawan yang ditempatkan pada tugas-tugas tersebut
akan mengetahui kompetensi-kompetensi apa saja yang diperlukan, serta cara apa
yang harus ditempuh untuk mencapai promosi ke jenjang posisi berikutnya.
Perusahaan sendiri hanya akan mempromosikan karyawan-karyawan yang
memenuhi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dan dipersyaratkan oleh
perusahaan. PT Cheil Jedang Indonesia tidak terlepas dari kondisi-kondisi di atas
karena itu perusahaan perlu memperbaiki kinerja karyawan. Perusahaan perlu
mengembangkan model kompetensi yang berintegrasi dengan tolok ukur penilaian
kinerja yang dapat dijadikan dasar pengembangan Sumber Daya Manusia.
Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, maka perusahaan
dituntut untuk memberdayakan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang
dimiliki, termasuk Sumber Daya Manusia. Mengelola Sumber Daya Manusia di
organisasi perusahaan dengan berbagai ragam sifat, sikap dan kemampuan
manusia agar mereka dapat bekerja menuju satu tujuan yang direncanakan
perusahaan. Sumber Daya Manusia sebagai pelaku organisasi mempunyai
perbedaan dalam sikap (attitude) dan pengalaman (experimen). Perbedaan tersebut
menyebabkan tiap individu yang melakukan kegiatan dalam organisasi
mempunyai kemampuan kerja atau kinerja (performance) yang masing-masing
berbeda juga.
Zweig dalam Prawirosentono (1999), menyatakan bahwa penilaian kinerja
adalah proses penilaian hasil kerja yang akan digunakan oleh pihak manajemen
untuk memberi informasi kepada para karyawan secara individual, tentang mutu
hasil pekerjaannya dipandang dari sudut kepentingan perusahaan. Dalam hal ini,
seorang karyawan harus diberitahu tentang hasil pekerjaannya, dalam arti baik,
sedang atau kurang. Karyawan akan terdorong untuk berperilaku baik atau
memperbaiki serta mengikis kinerja (prestasi) dibawah standart.
Sumber daya manusia yang berbakat, berkualitas, bermotivasi tinggi dan
mau bekerja sama dalam team akan menjadi kunci keberhasialn organisasi.
Karena itu pimpinan harus dapat menetapkan sasaran kerja yang akan
menghasilkan karyawan yang berkualitas tinggi, bermotivasi tinggi dan produktif.
Penetapan target-target spesifik dalam kurun waktu tertentu tidak hanya bersifat
kuantitatif tetapi juga bersifat kualitatif misalnya, dengan pengembangan diri
untuk menguasai pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk pekerjaan
dengan tingkat kompetensi yang makin baik.
Penilaian kinerja karyawan sebagai pelaku dalam organisasi dengan
membuat ukuran kinerja yang sesuai dengan tujuan organisasi. Standar penilaian
kinerja suatu organisasi harus dapat diproyeksikan kedalam standar kinerja para
karyawan sesuai dengan unit kerjanya. Evaluasi kinerja harus dilakukan secara
terus menerus agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Untuk itu perlu dilakukan kegiatan penilaian kinerja secara periodik yang
berorientasi pada masa lalu atau masa yang akan datang. Perusahaan perlu
mengetahui berbagai kelemahan atau kelebihan karyawan sebagai landasan untuk
memperbaiki kelemahan dan menguatkan kelebihan dalam rangka meningkatkan
produktivitas karyawan.
Indikator penilaian kinerja di perusahaan ini meliputi empat kelompok
yaitu hasil kerja yang berhubungan dengan keuntungan perusahaan, kemampuan
karyawan ,pelayanan pelanggan dan peningkatan karyawan. Penilaian kinerja
yang sudah ada perlu dilengkapi dengan kompetensi yang berhubungan dengan
skill dan knowledge yaitu, komunikasi, kerjasama kelompok, kepemimpinan dan
pengambilan keputusan secara analitis. Penambahan kompetensi dalam penilaian
kinerja diharapkan dapat memperbaiki proses penilaian kinerja karyawan. Bagi
perusahaan ini karyawan merupakan pelaksana manajemen puncak yang mampu
berinteraksi dengan worker dan manajemen puncak. Oleh karena itu dirasa untuk
mengupas lebih lanjut dalam suatu penelitian tentang, “Analisa kompetensi
Sumber Daya Manusia terhadap kinerja di PT Cheil Jedang Indonesia.”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka
dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : “Apakah ada
pengaruh kompetensi sumber daya manuasia terhadap kinerja karyawan ?”
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dibagi atas tujuan umum dan tujuan khusus
sebagai berikut :
1.3.1. Tujuan Umum
Menganalisis sejauh mana kompetensi komunikasi, kerjasama kelompok,
kepemimpinan, pemutusan pendapat secara analisis yang dimiliki karyawan
terhadap kinerja PT Cheil Jedang Indonesia.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi dan menganalisis variabel-variabel dominan yang
mempengaruhi kinerja.
2. Menganalisis variabel-variabel dominan tersebut terhadap kinerja.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian antara lain :
1.4.1. Bagi Kepentingan Akademis
1. Sebagai sumbangan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu
pengebangan sumber daya manusia dan dapat menjadi dasar penelitian
selanjutnya.
1.4.2. Bagi Kepentingan Dunia Bisnis
1. Menjadi masukan informasi bagi perusahaan dalam meningkatkan
kompetensi sumber daya manusia dan kinerja.
2. Dapat digunakan untuk pengembangan perusahaan.

ANALISIS PELAYANAN PUBLIC ADDRESS SYSTEM (PAS) DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

ANALISIS PELAYANAN PUBLIC ADDRESS SYSTEM (PAS) DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

Pelayanan Public Address System (PAS) merupakan salah satu bentuk pelayanan di bidang informasi yang bertujuan untuk memudahkan pengguna jasa dalam memperoleh informasi penerbangan. PAS melayani pengumuman keberangkatan, kedatangan, keterlambatan, penundaan, pembatalan dan pengumuman-pengumuman lain yang berhubungan dengan penerbangan seperti mengenai keselamatan di bandar udara dan di pesawat udara, pengumuman mengenai kehilangan / penemuan barang dan pengumuman lainnya.
Kajian ini mengacu pada persyaratan standar yang harus dipenuhi pada suatu bandar udara dalam rangka memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pengguna jasa bandar udara. Dalam hal ini Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta mengacu pada SKEP/284/X/1999 tentang Standar kinerja operasional bandar udara yang terkait dengan tingkat pelayanan (Level Of Service). Yang terjadi di lapangan saat ini adalah masih belum optimalnya pelayanan Public Address System. Berdasarkan hasil angket / kuesioner yang penulis berikan kepada tiga puluh orang rasponden pengguna jasa bandar udara, nampak bahwa yang mengandalkan informasi melalui layanan PAS adalah sebesar 36 % dengan kategori skala nilai rendah.
Hal ini membuktikan bahwa tingkat reliabilitas pengguna jasa terhadap pelayanan PAS di bandar udara masih rendah sehingga mereka belum mengandalkan pelayanan PAS dalam memperoleh informasi penerbangan. Dengan demikian diperlukan adanya kajian tentang aspek-aspek yang mempengaruhi pelayanan PAS. Terdapat beberapa aspek yang harus dikaji dalam pelayanan PAS, antara lain aspek fasilitas dan sumber daya manusia. Dengan fasilitas dan sumber daya manusia yang prima diharapkan dapat menciptakan pelayanan yang prima dan mencapai tujuan utama pelayanan yaitu kepuasan pengguna jasa terhadap pelayanan PAS. Hal ini akan dapat mewujudkan falsafah perusahaan yaitu “Dengan pelayanan prima mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien dengan pegawai yang berdedikasi tinggi dan unggul dalam lingkungan internasional” serta meningkatkan citra Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di taraf Internasional.









BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini dimana teknologi, pengetahuan dan tingkat kebutuhan akan transportasi semakin meningkat, terjadi beberapa tren yang berpengaruh terhadap perkembangan teknologi transportasi, khususnya teknologi kebandarudaraan antara lain :
1. Persaingan yang semakin terbuka di bidang penyelenggaraan jasa tranportasi di kawasan Asia Pasifik dan Australia, terutama dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Australia yang semakin terasa khususnya bidang kebandarudaraan.
2. Pergerakan penumpang yang terus bertambah seiring dengan terjadinya tren low cost carrier dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan transportasi yang cepat, efisien dan aman.
3. Berkembangnya tuntutan masyarakat pengguna jasa transportasi terhadap peningkatan mutu pelayanan serta sebagai dampak masuknya informasi yang demikian deras menyangkut cita rasa dan kultur pelayanan transportasi berstandar internasional di negara maju.
4. Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas dan terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil yang tersebar diantara lautan. Letaknya yang berada diantara dua samudera dan dua benua membuat negara Indonesia memiliki letak yang strategis dalam hal perdagangan.
Untuk menunjang hal-hal tersebut, maka diperlukan sarana-sarana transportasi yang handal sebagai penghubung dan pemenuh kebutuhan. Dari ketiga moda transportasi (darat, laut, dan udara), transportasi udara memiliki keungulan dalam hal kecepatan, keamanan dan efisiensi waktu.
Dalam upaya menciptakan sistem transportasi udara yang efisien dan aman maka dibuatlah bandar udara-bandar udara yang letaknya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dan beberapa diantaranya berada dibawah pengelolaan manajemen PT. (Persero) Angkasa Pura. Sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang khusus didirikan untuk mengusahakan jasa kebandarudaraan dan jasa pelayanan lalu lintas udara. Dalam pelaksanaannya, wilayah kerja PT.(Persero) Angkasa Pura dibagi menjadi 2 yaitu PT.(Persero) Angkasa Pura I sebagai pengelola bandar udara di wilayah Indonesia bagian timur dan PT.(Persero) Angkasa Pura II sebagai pengelola bandar udara di wilayah Indonesia bagian barat. Dua belas bandar udara yang pada saat ini berada dibawah pengelolaan manajemen PT.(Persero) Angkasa Pura II adalah :
1.Bandar udara Sultan Iskandar Muda di Nanggroe Aceh Darussalam;
2.Bandar udara Polonia di Medan;
3.Bandar udara Kijang di Tanjung Pinang;
4.Bandar udara Internasional Minangkabau di Padang;
5.Bandar udara Syarif Kasyim II di Pekanbaru;
6.Bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II di Palembang;
7.Bandar udara Sultan Thaha di Jambi;
8.Bandar udara Depati Amir di Pangkal pinang;
9.Bandar udara Supadio di Pontianak;
10.Bandar udara Husein Sastranegara di Bandung;
11.Bandar udara Halim Perdanakusumah di Jakarta; dan
12.Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Banten.
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara terbesar di Indonesia yang berfungsi sebagai salah satu pintu gerbang udara utama baik ke/dari wilayah Indonesia maupun antar wilayah di Indonesia. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta juga merupakan bandar udara yang beroperasi penuh selama 24 jam dengan klasifikasi operasi menggunakan instrumen dan dapat didarati oleh pesawat berbadan lebar sejenis Boeing 747-400, bahkan dapat didarati pesawat udara sejenis Airbus (A-380) yang berkapasitas 555 penumpang.
Dalam pelaksanaan operasionalnya Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta mengacu pada misi perusahaan PT.(Persero) Angkasa Pura II yaitu “Mengelola jasa kebandarudaraan dengan pelayanan yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan pelanggan dalam upaya memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitra kerja, pegawai dan masyarakat lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis”. Dan langkah-langkah perusahaan ini dilandasi dengan falsafah PEDULI yaitu Pelayanan prima; Efektif dan efisien; Dedikasi; Unggul; Lingkungan; dan Internasional. Dari misi dan falsafah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta tersebut dapat dilihat bahwa dengan pelayanan yang prima, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta akan mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien dengan pegawai yang berdedikasi tinggi dan unggul dalam lingkungan internasional. Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta terdiri dari dua terminal. Terminal I, yang diresmikan pada tahun 1985 memiliki tiga buah sub-terminal A, B dan C. Terminal II, yang diresmikan pada tahun 1992 memiliki tiga buah sub-terminal D, E yang diperuntukkan khusus untuk penerbangan internasional dan sub-terminal F yang diperuntukkan penerbangan domestik yang dilayani oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara. Total kapasitas terminal I dan II menjadi 18 juta penumpang per tahun. Dari kondisi diatas, haruslah disadari oleh pihak pengelola Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta bahwa peningkatan mutu pelayanan merupakan suatu hal yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Terdapat dua alasan mengapa peningkatan kualitas pelayanan harus menjadi prioritas. Pertama, kondisi pelayanan bandar udara di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada saat ini masih kurang optimal, terbukti dengan masih banyaknya keluhan dari pengguna jasa. Kedua, peningkatan kualitas pelayanan ini selain untuk memenuhi tuntutan pengguna jasa, juga merupakan cara yang paling efektif bagi peningkatan daya saing Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta agar dapat tetap eksis di era globalisasi ini dan di masa mendatang.
Salah satu bentuk pelayanan penumpang di terminal adalah pelayanan Public Address System (PAS). Pelayanan PAS merupakan salah satu bagian dari Dinas Informasi dan Pelayanan Pelanggan, Divisi Pelayanan Terminal dan Sisi Darat, Bidang Pelayanan Operasi Bandar Udara. Pelayanan ini bertujuan untuk memudahkan penumpang dan pengguna jasa penerbangan yang lainnya dalam memperoleh informasi mengenai penerbangan antara lain memberikan pelayanan pengumuman keberangkatan, kedatangan, keterlambatan, penundaan, pembatalan, pengalihan penerbangan serta pemanggilan nama penumpang yang belum naik ke pesawat udara (boarding) hingga saat yang ditentukan oleh pihak airline. Berdasarkan pengamatan penulis bahwa pelayanan PAS di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta masih belum optimal. Sepenuhnya masih menggunakan cara manual sehingga menyebabkan terjadi ketidakseragaman dalam penerapan teknik announcement yang meliputi intonasi, artikulasi, aksentuasi, ritme dan pause/jeda. Selain itu tingkat kesalahan dalam membacakan teks announcement pun cukup tinggi dan kurangnya kestabilan dalam pengaturan suara menyebabkan informasi yang diberikan tidak sampai dengan jelas kepada penumpang. Kondisi peralatan PAS yang sudah tua (± 10 tahun) juga menyebabkan timbulnya permasalahan lain, antara lain beberapa kali terjadi kerusakan pada peralatan sementara pihak produsen peralatan tersebut sudah tidak lagi memproduksi komponen untuk peralatan PAS tersebut sehingga hanya diganti dengan menggunakan komponen yang ada di pasaran. Hal tersebut menyebabkan kehandalan kinerja peralatan PAS di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta menurun. Berdasarkan uraian keadaan diatas, penulis mengangkat permasalahan tersebut ke dalam sebuah karya ilmiah Tugas akhir yang berjudul : “ANALISIS PELAYANAN PUBLIC ADDRESS SYSTEM (PAS) DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA”.
B.IdentifikasiMasalah
Berdasarkan latar belakang seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasi masalah dari studi ini sebagai berikut :
1.Apakah pengguna jasa telah merasa puas terhadap pelayanan PAS yang mereka terima ?
2.Apakah kondisi fasilitas PAS di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta berada dalam kondisi yang prima ?
3.Apakah kondisi sumber daya manusia di unit Informasi, khususnya announcer telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan ?
4.Apakah pelayanan PAS di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta masih bisa ditingkatkan


C.Pembatasan Masalah
Untuk menjaga agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis membatasi penelitian Tugas akhir ini pada :
1.Kondisi fasilitas PAS di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
2.Kondisi sumber daya manusia di unit Informasi, khususnya announcer.

D.Perumusan Masalah
Salah satu tujuan diadakannya pelayanan adalah untuk mencapai kepuasan dan memudahkan pengguna jasa. Salah satu pelayanan yang diterima oleh pengguna jasa penerbangan adalah jasa pengumuman (announcement) informasi penerbangan. Pelayanan yang baik ditunjang oleh dua faktor utama yaitu fasilitas yang baik dan sumber daya manusia yang berkompeten. Kedua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap penciptaan suasana kerja yang baik dan tercapainya kepuasan pengguna jasa dalam hal pemberian informasi penerbangan.
Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, peralatan PAS tersebut masih belum mendukung upaya pencapaian kepuasan pengguna jasa disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu, penulis merumuskan masalah pada :
Bagaimanakah pelayanan Public Address System (PAS) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta ?

E.Maksud, Tujuan dan Metode Penelitian
1.Maksud penelitian ini adalah :
a.Untuk mengkaji kondisi pelayanan PAS terhadap penumpang pesawat udara di Bandar Udara Internasional Soekarno – Hatta.
b.Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca tentang dunia penerbangan dan sebagai sarana latihan agar dapat berpikir secara menyeluruh (komprehensif).
2.Tujuan penelitian ini adalah :
a.Untuk memberikan gambaran kondisi pelayanan penumpang khususnya dalam bidang pelayanan informasi. Sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka memperkaya khasanah pustaka almamater, dalam hal ini adalah Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI – Curug).
Memberikan masukan kepada manajemen PT.(Persero) Angkasa Pura II berkaitan dengan misi pemberian pelayanan yang optimal kepada pengguna jasa kebandarudaraan dan usaha untuk mewujudkan kepuasan pelanggan (costumer satisfaction).




3.Metode Penelitian :
Metode yang digunakan oleh penulis dalam proses penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu suatu metode yang menggambarkan keadaan yang sedang berlangsung, adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah :
a.Studi kepustakaan, yaitu menggunakan sumber – sumber kepustakaan dan dokumen – dokumen lain yang memiliki kaitan yang erat dengan topik pembahasan sebagai landasan teori dalam penulisan Tugas akhir ini.
b.Observasi, penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap kondisi peralatan dan pelayanan pengguna jasa, khususnya pada pelayanan PAS.
c.Wawancara, penulis mengadakan tanya jawab dengan petugas maupun pengguna jasa di Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta tentang fasilitas dan pelayanan Public Address System.
d.Angket / kuesioner.

F.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian terhadap obyek penulisan dilakukan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.
Waktu yang diperlukan untuk pengumpulan dan pengolahan data adalah mulai dari saat OJT (On the Job Training) tanggal 5 Maret s/d 7 Agustus 2007





DAFTAR PUSAKA
Blizard,Peter J(1976),A Methode of Constructing Institutionl,
Depertemental,Instrucionla Objective,Bulletin CMS No.6/79
Bloom,Benyamin,Toxonomy of Educational Objective.New York:
1975
Tahi,Handoko.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta:BPFE,1987
Siagian,Sondang.Pengembangan Sumber Daya Insani.Jakarta:PT
Gunung Agung,1984

pengaruh pengembangan SDM terhadap kinerja karyawan pada PT ZODIAC

Dwi rahayuningsih 2241 06 119
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah
Sumber daya manusia merupakan inti dan penggerak dari seluruh kegiatan pada setiap perusahaan, karena tanpa adanya manusia suatu kegiatan tidak mungkin dapat berjalan. Setiap perusahaan pastinya mengharapkan tenaga kerja/karyawan yang memiliki keahlian, keterampilan serta diimbangi dengan efisiensi dan efektifitas kerja. Peningkatan kinerja para karyawan tersebut tidak saja menguntungkan bagi perusahaan, tetapi juga bagi karyawan itu sendiri. Karena dengan kinerja yang baik secara teoritis dapat mencapai tingkat pengembangan karir karyawan yang lebih baik pula.
Penilaian kineja karyawan merupakan suatu pedoman dalam bidang manajemen personalia untuk mengetahui dan menilai hasil kerja karyawan selama periode waktu tertentu. Kinerja karyawan tersebut sangat erat hubungannya dengan masalah pelatihan, pengembangan, kenaikan pangkat serta masalah struktur gaji. Informasi secara rutin mengenai prestasi sangat dibutuhkan untuk turut serta dalam menentukan kebijaksanaan dibidang personalia.
Sesuai dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi dewasa ini, maka setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang perdagangan, jasa maupun dibidang perbankan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Untuk dapat menyesuaikan diri, maka setiap perusahaan harus dapat meningkatkan kemampuan dan efektifitas sumber daya manusianya. Hal ini dapat kita sadari karena manusia merupakan sumber daya penting dalam usaha suatu perusahaan untuk mencapai keberhasilan. Betapapun sempurnanya aspek tekhnologi dan ekonomi, tanpa aspek manusia sulit kiranya tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai.
Oleh karena itu kemampuan dan keterampilan kerja karyawan harus lebih ditingkatkan yaitu dengan cara mengadakan pengembangan SDM sesuai dengan tingkat jabatan yang diperolehnya. pengembangan SDM bagi para karyawan merupakan suatu kegiatan atau usaha yang mempunyai maksud agar karyawan dapat memperbaiki dan dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, keahlian serta sikap karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya. pengembangan SDM dilaksanakan setelah terjadi penerimaan karyawan baru ditempatkan atau karyawan lama dilatih kembali. Dalam pelaksanaannya pengembangan SDM merupakan suatu proses pendidikan jangka pendek dengan mempergunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir yang dibuat untuk memperbaiki kinerja karyawan.
Banyak faktor yang dapat menurunkan kinerja karyawan, diantaranya adalah kurangnya tenaga-tenaga terdidik dan terlatih dalam menangani suatu pekerjaan tertentu, sehingga terjadinya pemborosan, baik materil maupun immateril. Hal ini tentu akan merugikan perusahaan dan juga karyawan itu sendiri. Namun di lain pihak banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan diantaranya adalah pendidikan, pelatihan dan pengembangan karyawan, peningkatan kesejahteraan karyawan serta lingkungan kerja yang mendukung. Oleh karena itu penulis mengambil judul ”pengaruh pengembangan SDM terhadap kinerja karyawan pada PT ZODIAC”.




1.2. Perumusan Masalah
Untuk lebih mengarah keperangkat pemikiran maka penulis dapat merumuskan hal diatas sebagai berikut :
1) Bagaimana kebijakan pengembangan SDM yang diterapkan oleh perusahaan tersebut.
2) Bagaimana evaluasi dan implementasi program pengembangan SDM yang dilkukan oleh perusahaan tersebut.
3) Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara pengembangan SDM dengan kinerja karyawan pada perusahaan tersebut.
1.3. Pembatasan Masalah
Di dalam kegiatan pengembangan SDM tersebut salah satu kegiatannya adalah pelatihan. Mengingat banyaknya jenis pelatihan yang diterapkan oleh perusahaan maka penulis membatasi masalah khusunya pada pengaruh pelatihan terhadap kinerja.
1.4. Tujuan dan kegunaan penelitian
1.4.1. Tujuan penelitian
Tujuan dari penerapan pengembangan SDM untuk meningkatkan kinerkaryawan adalah sebagai berikut :
1. Ingin mengetahui jenis pengembangan SDM yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
2. ingin mengetahui hasil kinerja dan cara efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan
3. untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi baik pada organisasi maupun karyawan setelah organisasi menerapkan pengembangan SDM terhadap karyawan.

1.4.2. Kegunaan penelitian
Kegunaan atau manfaat penelitian adalah sebagai berikut :
1. Kegunaan bagi penulis yaitu, sebagai informasi tambahan bagi peneliti, khususnya mengenai hubungan pengembangan SDM dengan kinerja karyawan.
2. Kegunaan bagi perusahaan yaitu, sebagai bahan masukan bagi manajemen PT. ZODIAC yang mungkin dapat digunakan dalam membuat kebijakan dimasa yang akan datang khususnya mengenai hubungan pengembangan SDM dengan kinerja karyawan.
3. Bagi kalangan akademis dapat dipergunakan sebagai bahan referensi dan studi banding untuk penelitian yang lebih luas dalam lingkup yang sama.
1.5. Hipotesis
Dalam hal ini ditolak atau diterimanya hipotesis yang diajukan akan ditentukan berdasarkan uji statistik yaitu perbandingan antara nilai statistik hitung dengan statistik tabel. Hipotesis statistik dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
Ho : Diduga bahwa pengembangan SDM tidak mempunyai hubungan yang kuat dan positif terhadap kinerja karyawan.
Ha : Diduga bahwa pengembangan SDM mempunyai hubungan yang kuat dan
Positf terhadap kinerja karyawan.

1.6. Metodelogi penelitian
Untuk mendapatkan hasil yang bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan dalam menyelesaikan penulisan ini penulis melakukan dua metode penelitian yang dilakukan secara berkala dan bertahap yaitu sebagai berikut :
1.6.1 Metodelogi Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode survey data yang diperoleh kemudian akan dianalisa, dievaluasi dan diperbandingkan dengan teori-teori yang berlaku. Penelitian data primer dilakukan penulis melalui penelitian langsung ke lapangan (field research) dengan mengadakan wawancara dan observasi, sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan melalui penelitian kepustakaan (library research).
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain :
1) Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian Lapangan adalah pengumpulan data praktis dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data/bahan-bahan tertulis serta mengumpulkan data yang tidak tertulis berdasarkan :
a) Wawancara (Interview)
Yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terlibat dengan masalah yang diteliti.
b) Observasi (Observation)
Yaitu dengan mempelajari struktur organisasi serta wewenang dan tugas dari tiap-tiap bagian.

c) Kuesioner
Yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui sejumlah pertanyaan secara tertulis yang disusun sedemikian rupa, sehingga dengan mudah dapat dijawab oleh responden. Dalam cara penyampaian pertanyaan adalah responden harus menjawab pertanyaan secara tertulis atas jumlah pertanyaan yang diajukan.
2) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu dengan membaca/mengamati dan mempelajari dokumen-dokumen, bukti-bukti tertulis, seperti buku-buku acuan yang berhubungan dengan objek penelitian, formulir dan catatan-catatan yang berkaitan dengan hasil yang diteliti.
1.6.2 Metode Analisis Data
Tahap awal analisis data dilakukan dengan mengenali variabel – variabel penelitian yang ada. Variabel merupakan aspek spesifik yang penting dalam penelitian, karena merupakan konseptulisasi yang mengkomunikasikan aspek – aspek utama proses penelitian ilmiah.
Untuk menjawab masalah dipergunakan rumus sebagai berikut :
a. Rumus Korelasi Product Moment :
r = ________n xy - x y_______
 n x2 – (x)2 x  n y2 – (y)2

Keterangan :
r = koefisien product moment
n = Banyaknya sampel
X = Variable pelatihan
Y = Variabel kinerja
b. Rumus t Uji :

n-2
t uji = r _________
1 – r2

Keterangan :
t = Pendekatan dengan t uji
r = Koefisien korelasi
n = Banyaknya sampel

1.7. Sistematika Skripsi
Untuk dapat memudahkan penulisan skripsi ini, maka penulis membagi skripsi ini dalam lima bab dan setiap bab dibagi dalam sub-sub yang didahului kata pengantar. Penyusunan skripsi ini penulis menyusuaikan dengan keadaan judulnya dengan demikian penulis akan lebih terarah. Adapun pembagian bab-bab tersebut adalah sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah , pembatasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian dan metodologi penelitian serta sistematika penelitian.

BAB II. LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan mengenai isi dari uraian teori-teori yang mendasari penulisan skripsi ini yang berkaitan dengan pengembangan SDM dan kinerja karyawan.

BAB III. KEADAAN PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai keadaan perusahaan yang meliputi : sejarah berdirinya perusahaan, tempat kedudukan perusahaan, struktur organisasi perusahaan, target perusahaan dan kebijaksanaan yang telah diambil oleh perusahaan.
BAB IV. PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang faktor-faktor yang berpengaruh dalam perusahaan, masalah yang dihadapi oleh perusahaan serta jalan keluarnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam kesimpulan dan saran diperoleh dengan melakukan perbandingan dengan praktek yang dilaksanakan oleh perusahaan.

ANALISIS PERBADINGAN PRODUKTIVITAS OPERASIONAL ARMADA DALAM REALISASI OPERASIONAL DENGAN PERENCANAAN OPERASIONAL ARMADA PADA PT PRIMAJASA PERDANARAYA TAKSI BEKASI TAHUN 2008

TUGAS MANDIRI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


“ANALISIS PERBADINGAN PRODUKTIVITAS OPERASIONAL ARMADA DALAM REALISASI OPERASIONAL DENGAN PERENCANAAN OPERASIONAL ARMADA PADA
PT PRIMAJASA PERDANARAYA TAKSI
BEKASI TAHUN 2008”.



OLEH
TOUPAN MANDALA PUTRA
NIM : 2241 06 025


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan transportasi di kota-kota besar saat ini menjadi masalah yang sangat
penting, kebutuhan masyarakat akan efektifitas dan kenyamanan semakin sulit untuk terpenuhi oleh jasa transportasi, seperti kebutuhan masyarakat akan ketepatan waktu dan keselamatan dalam menggunakan transportasi umum, permasalahan tersebut dapat terjadi karena perencanaan transportasi yang kurang tepat maupun perencanaan yang sudah tepat tetapi pelaksaannya yang tidak sesuai dengan perencanaan.
Permasalahan ini hampir terjadi disemua jasa transportasi termasuk jasa transportasi door to door service yaitu taksi, sistim perencanaan yang kurang tepat dan pelaksaan yang tidak sesuai dengan perencanaan menjadi penyebab masalahnya, padahal angkutan taksi dikota-kota besar di Indonesia, khususnya DKI Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi) menjadi jasa angkutan yang paling tepat untuk masyarakat perkotaan yang membutuhkan keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktu. Seingga peluang inilah yang harus dimaksimalisasi oleh perusahaan-perusahaan angkutan taksi dalam membuat perencanaan yang tepat dan pelaksaaan yang sesuai dengan perencanaan yang tepat.
Manajemen Perusahaan haruslah benar-benar tepat dalam membuat perencanaan sehingga kebutuhan masyarakat akan keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktu dalam menggunakan angkutan taksi dapat terpenuhi, namun perencanaan yang tepat haruslah didukung oleh pengawasan dan evaluasi pada pelaksanaanya, sehingga ketepatan perencanaan menjadi ketepatan juga pada pelaksaaan.
Dalam skripsi ini penulis mengambil contoh perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa angkutan taksi yaitu PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi. Perusahaan ini tidak hanya bergerak dibidang angkutan taksi saja akan tetapi mempunyai angkutan bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan bus pariwisata.
PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa angkutan di Jakarta dan sekitarnya (Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi), dalam kapsitasnya sebagai pelaksanaan pengoperasian berdasarkan jasa transportasi darat. Telah memiliki daerah pemasaran pengoperasian seperti membangun berbagai pangkalan yang terdiri dari Bandara Soekarno- Hatta dengan sticker resmi bandara, wilayah pemukiman eksekutif diwilayah Jakarta Barat yaitu Citra Garden II, Mall Metropolitan Bekasi, Mega Mall Bekasi dan Tamini Square.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk skripsi dengan judul :
“ANALISIS PERBADINGAN PRODUKTIVITAS OPERASIONAL ARMADA DALAM REALISASI OPERASIONAL ARMADA DENGAN PERENCANAAN OPERASIONAL ARMADA PADA PT PRIMAJASA PERDANARAYA TAKSI BEKASI TAHUN 2008”.

B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi masalah
Dari latar belakang tersebut dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
a. Proses prosedur dalam perencanaan operasional armada.
b. Tingkat produktivitas operasional armada dalam perencanaan operasional armada.
c. Tingkat produktivitas operasional armada dalam pelaksanaan operasional armada.
d. Perbandingan produktivitas operasional armada dalam realisasi operasional armada dengan perencanaan operasional armada.

2. Batasan masalah
Dari identifikasi masalah tersebut, masalah penelitian hanya dibatasi pada perbandingan produktivitas operasional armada dalam realisasi operasional armada dengan pelaksanaan operasional armada pada PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi.

3. Rumusan masalah
Dari batasan masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana produktivitas operasional armada dalam realisasi operasional armada?
b. Bagaimana produktivitas operasional armada dalam perencanaan operasional armada?
c. Bagaimana tingkat kesesuaian produktivitas operasional armada dalam realisasi operasional armada dengan perencanaan operasional armada?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui produktivitas armada operasional dalam realisasi operasional armada?
2. Untuk mengetahui produktivitas operasional armada dalam perencanaan operasional armada?
3. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian produktivitas operasional armada dalam realisasi operasional armada dengan perencanaan operasional armada?
Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transportasi darat pada umumnya, dan permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan operasional armada.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi dalam mengambil kebijaksanaan khususnya dalam perencanaan dan pelaksanaan operasional armada agar lebih baik dan matang dimasa yang akan datang.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan pengetahuan mengenai perencanaan dan pelaksanaan operasional armada yang merupakan salah satu kunci pertumbuhan bagi perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang.

D. Hipotesis
Untuk mencapai tujuan dari penulis ini, maka diperlukan suatu hipotesis agar maksud dan tujuan penulisan skripsi ini terarah. Hipotesis merupakan parameter atau dugaan sementara dari hasil penelitian, hipotesis dalam penelitian adalah, produktivitas operasional armada dalam realisasi sesuai dengan produktivitas operasional armada dalam perencanaan operasional armada, sebab realisasi operasioal armada dilaksanakan berpedoman pada perencanaannya (Standart Operational procedure).

E. Metodologi Penelitian
1. Metode pengumpulan data
a. Penelitian lapangan (Field Research)
Dengan melakukan penelitian lapangan didapatkan data primer penelitian dengan mendatangi objek penelitian, yaitu PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi, data tersebut diperoleh melalui:
1) Observasi langsung, maksudnya memperoleh data dengan mengamati langsung keadaan dilapangan yang berubungan dengan bidang penelitian.
2) Wawancara, artinya mendapatkan informasi serta data yang dibutuhkan melauli pihak-pihak yang terkait yang bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan.
b. Penelitian kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini bertujuan mendapatkan data sekunder dan diperoleh dari sumber-sumber bacaan atau literature yang berkaitan dengan bidang penelitian.

2. Tekhnik Analisis Data
Tekhnik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis perbandingan dengan membandingkan produktivitas operasinal armada dalam realisasi operasional armada sebagi variabel X dengan produktivitas operasional armada dalam perencanaan operasional armada sebagai variabel Y pada PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi.
Analisis yang digunakan adalah metode analisis horizontal. Analisis horizontal merupakan analisis data yaitu dengan membandingkan dalam beberapa periode untuk digunakan dalam laporan keuangan. Tetapi, dalam penelitian ini diaplikasikan untuk membandingkan produktivitas operasional armada dalam realisasi operasional armada dengan perencanaan operasional armada.

F. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi disiapkan dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah yang meliputi batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Menguraikan teori yang berkaitan dengan judul skripsi secaraluas hingga teori yang akan digunakan untuk analisis pembahasan. Setiap bentuk rujukan dari sejumlah literature disebutkan dengan jelas sebelumnya.
BAB III : GAMBARAN UMUM PT PRIMAJASA PERDANARAYA TAKSI BEKASI
Menguraikan sejarah singkat, organisasi dan manajemen serta kegiatan usaha PT Primajasa Perdanaraya Taksi Bekasi.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang diungkap dalam perumusan masalah. Terdapat subbab yang tergantung pada tujuan penelitian dan ruang lingkup pembahasannya. Oleh karena itu, dalam pembahasan masalah dianalisis dengan teori dan alat analisis yang telah ditentikan sebelumnya.
BAB V : PENUTUP
Pentup terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan diambil dari bab IV yaitu analisis dan pembahasan, sedangkan saran disesuaikan dengan solusi pada analisis dan pembahasan.