Senin, 09 Agustus 2010

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

nama: rizqi putri utami
nim: 224108183

BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah

Suatu instansi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

Dalam mencapai tujuannya setiap instansi dipengaruhi oleh perilaku dan sikap

orang-orang yang terdapat dalam instansi tersebut. Oleh karena itu

keberhasilan untuk mencapai tujuan tersebut tergantung kepada keandalan dan

kemampuan karyawan dalam mengoperasikan unit-unit kerja yang terdapat di

instansi tersebut, karena tujuan instansi dapat tercapai hanya dimungkinkan

karena upaya para pelaku yang terdapat dalam setiap instansi.

Manusia sebagai salah satu unsur pengendali, merupakan faktor paling

penting dan utama didalam segala bentuk organisasi. Faktor penting disini

sifatnya sangat komplek sehingga perlu mendapatkan perhatian, penanganan

dan perlakuan khusus disamping faktor manfaat yang lain.

Sumber daya manusia mempunyai peranan yang besar dalam suatu

organisasi, terutama untuk mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan mencapai

tujuan organisasi didukung sepenuhnya dari perilaku pegawai. Oleh karena

itu, pegawai mempunyai peranan penting dalam membentuk/mengelola

organisasi dan memanfaatkan teknologi yang ada. Lagi pula, pegawai

mempunyai berbagai tanggapan yang bervariasi dari tekanan lingkungan

organisasi. Dalam kenyataannya, keberhasilan suatu organisasi ditentukan

oleh kepemimpinan yang dikembangkan pada organisasi itu dan kompensasi

yang diberikan kepada anggota/bawahannya untuk mencapai tujuan tersebut.

Kepemimpinan pada suatu organisasi yang melayani masyarakat luas

dikembangkan sistem kepegawaian yang mantap dengan pengembangan karier

yang berdasarkan prestasi kerja, kemampuan yang profesional, keahlian dan

ketrampilan, serta kemantapan sikap mental aparat melalui upaya pendidikan

pelatihan, penugasan, bimbingan dan konsultasi, serta melalui pengembangan

motivasi, kode etik, dan disiplin kedinasan yang sehat, didukung oleh sistem

informasi kepegawaian yang mantap serta, didukung oleh sistem informasi

kepegawaian yang mantap serta, dilengkapi dengan sistem pemberian

penghargaan yang wajar.

Efektivitas organisasi dalam mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi

tidak terlepas dari peranan pemimpin. Kepemimpinan merupakan tulang

punggung pengembangan organisasi karena tanpa kepemimpinan yang baik

akan sulit untuk mencapai tujuan organisasi, bahkan untuk beradaptasi dengan

perubahan yang sedang terjadi di dalam maupun di luar organisasi. Hal ini

disebabkan karena setiap pemimpin dapat memberikan pengaruh terhadap

bawahannya, misalnya terhadap kepuasan kerja, komitmen, produktivitas,

kinerja dan lain-lain.

Sementara bagi organisasi sendiri dalam usaha mencapai tujuan sangat

membutuhkan peran serta manusia yang menjadi anggota organisasi itu.

Kegiatan organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya keterlibatan unsur

manusia yang ada didalamnya. Sejalan dengan pentingnya sumber daya

manusia dalam organisasi, bahwa manusia merupakan unsur yang paling

penting menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi dalam

menyelenggarakan berbagai kegiatannya dan dalam rangka pencapaian tujuan

dan sasaran instansi/organisasi (Siagian, 1995: 25).

Tercapainya tujuan instansi/organisasi tidak hanya tergantung pada

peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih

tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Oleh karena

itu karyawan yang berkualitas, adalah karyawan yang melaksanakan

pekerjaannya dan mampu memberikan hasil kerja yang baik atau mempunyai

prestasi kerja yang tinggi yang dibutuhkan oleh instansi/organisasi untuk

mencapai tujuan. Karena pada dasarnya keberhasilan instansi/organisasi

secara keseluruhan adalah kontribusi dari hasil kerja pegawainya.

Gaya kepemimpinan seorang pemimpin suatu organisasi dapat

menentukan berhasil tidaknya tujuan organisasi secara keseluruhan. Oleh

karena itu dalam upaya meningkatkan peran karyawan, maka pelaksanaan

prinsip-prinsip komunikasi perlu lebih ditingkatkan dan gaya kepemimpinan

perlu diperhatikan. Hubungan yang harmonis antara karyawan dan pimpinan

merupakan suatu masalah yang perlu diperhatikan jika dihubungkan dengan

tingkat kepuasan kerja.

Seiring dengan bergulirnya waktu yang menuntut banyak perubahan,

banyak organisasi saat ini merasa perlu untuk mengubah budaya pada instansi

guna menjamin kelangsungan hidupnya atau untuk memperoleh manfaat yang

lebih kompetitif. Hal ini sering didorong oleh kenyataan bahwa budaya yang

telah ada kadang tidak lagi mampu memperbaiki keadaan masa datang

seperti yang dibutuhkan organisasi. Kekuatan-kekuatan dalam lingkungan

eksternal organisasi dapat mengisyaratkan kebutuhan perubahan budaya,

misalnya dengan adanya persaingan yang makin tajam dalam suatu

lingkungan instansi menuntut perubahan budaya organisasi untuk senantiasa

mampu merespon keinginan masyarakat dengan lebih cepat. Di samping

berasal dari lingkungan eksternal, kekuatan perubahan budaya juga bisa

berasal dari dalam/internal. Sebagai contoh jika kepala kantor menerapkan

pendekatan-pendekatan baru untuk manajemen organisasi agar tercipta kinerja

yang baik.

Kinerja suatu instansi tidak dapat berhasil atau tidak dapat tercapai

dengan baik, hal ini disebabkan karena setiap karyawan atau para pelaku

dalam suatu organisasi atau instansi belum meyumbangkan tanaga dan

kemampuannya sesuai dengan kebutuhan instansi dan pimpinan belum

mengetahui bagaimana cara mengukur tingkat sumbangan tenaga kerja dalam

bentuk kinerja karyawan serta belum mengetahui kapan kinerja karyawan

harus dinilai sehingga karyawan tidak bekerja secara optimum (Sentono,

1999:5)

Dalam hal ini sebenarnya terdapat hubungan yang sangat erat antara

kinerja perorangan dengan kinerja instansi. Dengan perkataan lain bila kinerja

perorangan/karyawan baik maka kemungkinan besar kinerja instansi akan baik

pula. Kinerja karyawan akan baik bila dia mempunyai keahlian (skill) yang

tinggi, bersedia bekerja karena di gaji atau di beri upah sesuai dengan

perjanjian dan mempunyai harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Kinerja karyawan merupakan hasil dari persepsi mereka tentang

pekerjaan mereka. Selain itu kinerja karyawan merupakan hasil dari persepsi

mereka tentang pekerjaan mereka. Berdasarkan beberapa faktor di lingkungan

kerja, seperti kondisi kerja yang dialami karyawan, kebijakan dan prosedur,

gaya kepemimpinan, hubungan kelompok kerja, dan tunjangan tambahan.

Di sisi lain tinggi rendahnya kinerja karyawan juga dipengaruhi

kecocokan karyawan dengan kepribadian seseorang. Salah satu faktor

kepribadian seseorang yang berkaitan dengan kinerja karyawan adalah budaya

organisasi. Sering terjadi budaya organisasi karyawan pada instansi menjadi

turun, walaupun sebelumnya mempunyai prestasi yang baik. Permasalahan ini

akan menjadi bom waktu bagi instansi jika budaya organisasi karyawan tidak

diperhatikan dengan baik. Masalah tingkat pendidikan formal, masa kerja dan

gaji merupakan beberapa penyebab dimungkinkannya budaya organisasi

karyawan menjadi turun. (Noe, 2000: 35)

Hakekatnya, manusia bekerja mempunyai tujuan untuk dapat

memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Namun itu bukan berarti bahwa

mereka bekerja semata-mata hanya untuk mendapatkan uang, sebab kebutuhan

manusia itu tidak hanya terbatas pada kebutuhan fisik dan biologis saja, dan

semua kebutuhan ini perlu dipenuhi. Terpenuhinya semua kebutuhan pekerja

maka akan dapat memacu semangat kerja karyawan. Peran pimpinan sangat

penting untuk bisa mempengaruhi perilaku bawahannya dalam melakukan

aktivitas instansi. Pimpinan harus bisa menentukan berapa kebutuhan

karyawan yang harus dipenuhi lebih dahulu. Mengetahui kebutuhan karyawan

maka akan dapat mencegah atau paling tidak meminimalkan timbulnya

permasalahan kepegawaian yang ada di lingkungan instansi tersebut.

Bertolak dari pemikiran bahwa kinerja karyawan mutlak harus

diupayakan agar tetap tinggi, maka diperlukan upaya-upaya untuk

membangkitkan motivasi yang positif, membangun budaya organisasi yang

lebih baik serta faktor kepemimpinan yang dapat menciptakan suasana kerja

yang lebih kondusif sangat perlu untuk dilakukan. Keadaan di ataslah yang

melatarbelakangi penulis untuk mengadakan penelitian yang selanjutnya.

Judul yang diangkat dalam tesis ini adalah “PENGARUH KEPEMIMPINAN

DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PT. AIR MANCUR WONOGIRI”.



B. Perumusan Masalah



Dari latar belakang masalah di atas, maka perlu di rumuskan terlebih

dahulu masalah yang ada untuk menghindari kesalahan penafsiran yaitu:



1. Apakah ada pengaruh yang signifikan kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan budaya kerja terhadap kinerja

karyawan?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama/simultan

kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan?



C. Tujuan Penelitian



Pembahasan masalah yang akan disajikan oleh penulis tidak lepas dari

tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan kepemimpinan terhadap

kinerja karyawan.

2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan budaya kerja terhadap kinerja karyawan.

3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan secara bersamasama/

simultan kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja

karyawan.



D. Manfaat Penelitian



Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi berupa manfaat

sebagai berikut:

1. Diharapkan dapat mengembangkan teori manajemen sumber daya manusia khususnya berkaitan dengan masalah kepemimpinan dan budaya

organisasi terhadap kinerja karyawan

2. Diharapkan dapat memberikan input positif guna perbaikan kinerja

karyawan lebih jauh kinerja organisasi di PT. Air Mancur Wonogiri.

3. Diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi karyawan tentunya

berkenaan dengan kinerja karyawan.



E. Sistematika Penulisan



Skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan

dan pengesahan, halaman pernyataan, halaman motto, halaman persembahan,

kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan abstraksi.

Bab I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

Bab II Tinjauan Pustaka, membahas tentang kinerja petugas,

kepemimpinan, budaya organisasi, dan penelitian terdahulu

Bab III Metode Penelitian, membahas tentang kerangka penelitian,

hipotesis, definisi operasional, populasi, sampel, dan teknik pengambilan

sampel, tehnik pengumpulan data, uji instrumen, analisis data, dan uji asumsi

klasik.

Bab IV Analisis Data Dan Pembahasan. Dalam bab ini dibahas tentang

hasil penelitian dan pembahasan

Bab V Penutup. Bab ini merupakan penutup dari keseluruhan skripsi,

dibahas tentang kesimpulan, keterbatasan, dan saran-saran penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar