Senin, 09 Agustus 2010

Pengaruh pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan ritel di kota manado, tomohon dan bitung

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


“Pengaruh pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan ritel di kota manado, tomohon dan bitung”





Disusun oleh :

Anisa Fauzia Rahma
2241.08.089
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan selama suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.

Kecurangan akuntansi telah berkembang di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Di USA kecurangan akuntansi telah berkembang secara luas. Spathis (2002) menjelaskan bahwa di USA kecurangan akuntansi menimbulkan kerugian yang sangat besar di hampir seluruh industri. Kerugian dari kecurangan akuntansi di pasar modal adalah menurunnya akuntabilitas manajemen dan membuat para pemegang saham meningkatkan biaya monitoring terhadap manajemen. Pada umumnya kecurangan akuntansi berkaitan dengan korupsi. Dalam korupsi, tindakan yang lazim dilakukan diantaranya adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Tindakan ini merupakan bentuk kecurangan akuntansi.
Indonesia termasuk negara dengan peringkat korupsi tertinggi di dunia (Transparancy International, 2005). Di Indonesia, kecurangan akuntansi dibuktikan dengan adanya likuidasi beberapa bank, diajukannya manajemen BUMN dan swasta ke pengadilan, kasus kejahatan perbankan, manipulasi pajak, korupsi di komisi penyelenggara pemilu, dan DPRD. Meski kecurangan akuntansi diduga sudah menahun, namun di Indoonesia belum terdapat kajian teoritis dan empiris secara komprehensif. Oleh karenanya fenomena ini tidak cukup hanya dikaji oleh ilmu akuntansi, tetapi perlu malibatkan disiplin ilmu yang lain.
Keinginan yang tidak sama antara manajemen dan pemegang saham menimbulkan kemungkinan manajemen bertindak merugikan pemegang saham, antara lain berperilaku tidak etis dan cenderung melakukan kecurangan akuntansi.
Menurut Shivdasani seperti yang dikutip oleh Wilopo (2006) menjelaskan bahwa prinsipal dapat memecahkan permasalahan kecurangan akuntansi dengan memberi kompensasi yang sesuai kepada agen, serta mengeluarkan biaya monitoring. Untuk mendapatkan hasil monitoring yang baik, diperlukan pengendalian internal perusahaan yang efektif.



Ikatan Akuntan Indonesia seperti yang dikutip oleh Wilopo (2006) menjelaskan kecurangan akuntansi sebagai :
1. Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan
2. Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva (seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva entitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk penggelapan tanda terima barang/uang, pencurian aktiva, atau tindakan yang menyebabkan entitas membayar barang atau jasa yang tidak diterima oleh entitas. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat disertai dengan catatan atau dokumen palsu atau yang menyesatkan dan dapat menyangkut satu atau lebih individu diantara manajemen, karyawan, atau pihak ketiga. Dari perspektif kriminal, kecurangan akuntansi dikategorikan sebagai kejahatan kerah putih (white-collar crime). Kejahatan kerah putih dalam dunia usaha diantaranya berbentuk salah saji atas laporan keuangan, manipulasi di pasar modal, penyuapan komersial, penyuapan dan penerimaan suap oleh pejabat publik secara langsung atau tidak langsung, kecurangan atas pajak, serta kebangkrutan..
Menurut Abbot et al seperti yang dikutip oleh Wilopo (2006) menyatakan bahwa pengendalian internal yang efektif mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi. Jika suatu sisitem pengendalian internal lemah maka akan mengakibatkan kekayaan perusahaan tidak terjamin keamananya, informasi akuntansi yang ada tidak teliti dan tidak dapat dipercaya, tidak efisien dan efektifnya kegiatan-kegiatan operasional perusahaan serta tidak dapat dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang ditetapkan. Dengan adanya pengendalian wewenang oleh pemilik kepada pengelola, maka fungsi pengendalian semakin bertambah penting. Hal ini untuk menentukan apakah tugas dan wewenang yang didelegasikan telah dilaksankan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Proses pengendalian intern tersebut dilakukan oleh pihak manajemen yang bertanggung jawab untuk melindungi dan mangamankan harta perusahaan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggali pesepsi para manajer supermarket dan karyawan bagian keuangan pada perusahaan ritel di kota Manado, kota Tomohon dan kota Bitung untuk mengetahui kecenderungan kecurangan akuntansi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor ini terdiri dari pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis memberi judul penelitian ini “PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN RITEL DI KOTA MANADO, KOTA TOMOHON DAN KOTA BITUNG”













B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi?
2. bagaimana pengaruh kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan
akuntansi?
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
3. Pokok Masalah
1. Perusahaan-perusahaan ritel yang mempunyai nilai modal dan kekayaan bersih perusahaan seluruhnya tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha sebesar Rp 200.000.000,-
2. Perusahan-perusahaan ritel yang telah menjalankan kegiatan usahanya lebih dari satu tahun, dan
3. Telah mendaftarkan kembali perusahaannya di Departemen Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara.




C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian :
a. Untuk Mengetahui perusahaan ritel yang mempunyai nilai modal dan kekayaan bersih perusahaan seluruhnya tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha sebesar Rp 200.000.000,-
b. Untuk mengetahui perusahan-perusahaan ritel yang telah menjalankan kegiatan usahanya lebih dari satu tahun
c. Untuk mengetahui perusahaan yang telah mendaftarkan kembali perusahaannya di Departemen Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara.

2. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaat sebagai berikut :
a. Dapat memberikan informasi kepada manajer dalam melihat pengaruh pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan ritel di kota Manado, kota Tomohon dan kota Bitung.
b. Dapat menerapkan teori dalam praktek mengenai pengaruh pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
c. Bagi pihak lain, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.




D. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas maka didapat hipotesis awal sebagai berikut:
H1 : diduga Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.
H2 :diduga Kesesuaian Kompensasi berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.
H3 : diduga Pengendalian Internal dan Kesesuaian Kompensasi berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.

E. Metodologi Penelitian
1. Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat dengan cara meneliti langsung kelapangan untuk mengumpulkan data. Data skunder adalah data yang diperoleh dengan penelitiaan menggunakan data dokumentasi perusahaan (tidak langsung) dan sumber tertulis lainnya.
2. Metode Pengumpulan Data
a. Riset Lapangan ( Field Research )
Penelitian lapangan adalah penelitian dengan cara melakukan penelitian langsung ke lapangan yang sering disebut dengan Field Research dengan menggunakan tehnik sebagai berikut :



1) Pengamatan secara langsung ( Observation )
Tehnik Pengumpulan data dengan mengamati secara langsung kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian.
2) Wawancara ( Interview )
Tehnik pengumpulan data secara lisan kepada pihak-pihak yang terkait pada objek penelitian secara langsung kepada untuk mendapatkan data yang diperlukan.
b. Riset Kepustakaan ( Library Research )
Penelitian yang berlangsung di perpustakaan dengan mempelajari buku- buku referensi, literatur, makalah - makalah diktat kuliah dan lain-lain yang berhubungan langsung dengan obyek penelitian.
3. Tehnik Analisis Data
Untuk keperluan analisis data akan digunakan pendekatan – pendekatan statistik sebagai berikut:
a. Persamaan Garis Regresi Linear
Untuk mencari hubungan proporsional antara variabel X dan variabel Y, digunakan rumus persamaan regresi linear ( J. Supranto:1989:171)
sebagai berikut :
Y = a + bX
Dimana :
Y : Variabel Terikat (volume penjualan)
X : Variabel Bebas (Frekuensi pengangkutan)
a : Bilangan Tetap
b : Koefisien Regresi


Untuk mencari nilai a dan b :
a = ∑Y − b ∑X
n n

b = n (∑XY) − (∑X) (∑Y)
n (∑X 2) − (∑X) 2

b. Analisis Koefisien Korelasi ( Product Moment )
Suatu metode statistika yang digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya derajat hubungan garis lurus linear antara dua variabel atau lebih. Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit –1 dan paling besar +1, jika dibuat persamaannya, dapat dinyatakan sebagai berikut: -1< r < +1 (J. Supranto:1989:145) yang artinya : 1) Jika r = -1, maka hubungan kedua variabel tersebut dinyatakan sangat kuat dan negatif. 2) Jika r = +1, maka hubungan antara kedua variabel tersebut dinyatakan sangat kuat dan positif. 3) Jika r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada hubungan antara kedua variabel atau hubungan sangat lemah. Rumus : rxy = Keterangan : r : Koefisien Korelasi X dan Y n : ∑ Sampel (periodik) X : Variabel Independen Y : Variabel Dependen c. Koefisien Penentu ( KP ) Analisis ini digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dalam % dengan rumus yang ditulis oleh (J.Supranto:1989:146) Kp = r 2 x 100% Keterangan : Kp = Koefisien Penentu r = Koefisien Korelasi X dan Y d. Uji Hipotesis ( Uji Korelasi ) Uji Hipotesis digunakan untuk menguji apakah variabel X (frekuensi pengangkutan) dan variabel Y (volume penjualan) mempunyai hubungan signifikan atau tidak. Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang memungkinkan untuk mengambil keputusan apakah satu hipotesis diterima atau tidak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung terhadap t tabel. 1) Untuk menghitung nilai t hitung digunakan rumus sebagai berikut : t hitung = r √ n - 2 √ 1 - r 2 Keterangan : r : Koefisien korelasi X dan Y n : Jumlah sample 2) Untuk mendapatkan nilai t tabel digunakan tabel distribusi t pada taraf nyata  = 0.05 dan df = n – 2 3) Hipotesis awal Ho :   0, artinya tidak ada hubungan antara X dan Y ( Hubungan tidak signifikan ) Hi :  > 0, artinya ada hubungan antara X dan Y ( Hubungan signifikan )
4) Kesimpulan
Jika thitung  ttabel maka Ho diterima. Artinya hubungan antara variabel X dan Y tidak signifikan.
Jika t hitung  ttabel maka Ho ditolak. Artinya hubungan antara variabel X dan Y signifikan





F. Tinjauan Pustaka
Pada penelitian yang dilakukan oleh Wilopo (2006) dengan judul analisa factor-faktor yang berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (studi pada prusahaan publik dan Badan Usaha Milik Nagara) menunjukkan bahwa pengendalian internal yang efektif memberikan pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Data penelitian diolah dengan menggunakan analisis AMOS 4. pengukuran variabel menggunakan skala likert 1-5 dengan lima item pertanyaan. Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa kesesuaian kompensasi memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan terbuka dan BUMN di Indonesia.
Data penelitian diolah dengan menggunakan analisis AMOS 4, pengukuran variabel menggunakan skala likert 1-5 dengan enam item pertanyaan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada variabel dependen dan independen yang digunakan dimana pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi sebagai variabel dependen dan kecenderungan kecurangan akuntansi sebagai variabel independen, dan juga persamaan dari penelitian ini terdapat dalam penggunaan data kuisioner yang dikembangkan oleh peneliti dari IAI dan Gibson. Perbedaannya terdapat pada objek yang diteliti yaitu perusahaan ritel di Manado.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurbaya (2006) dengan judul pengaruh kompensasi terhadap tingkat produktivitas pegawai (studi kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota bandung) menunjukkan bahwa kompensasi memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat produktivitas pegawai. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dari laporan keuangan PDAM dari periode tahun 2001 sampai dengan tahun 2005. selanjutnya data dioleh dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dan korelasi. Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, kemudian ditarik kesimpulan dari hipotesis yang diajukan dengan menggunakan uji t. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada variabel dependen yaitu kompensasi. Perbedaannya terdapat pada objek penelitian yaitu pada perusahaan ritel di Manado.

















G. Sistematika Penulisan
Adapun materi skripsi yang dibahas ini dibagi 5 (lima) bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, hipotesis, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori-teori yang akan dipergunakan dalam menganalisis permasalahan yang akan dianalisis dan dibahas pada bab IV.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN RITEL DI KOTA MANADO, TOMOHON DAN BITUNG
Bab ini berisi hal-hal yang mencakup sejarah singkat perusahaan, manajemen dan organisasinya, kegiatan perusahaan serta data-data berkenaan dengan pengangkutan.


BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisis frekuensi pengangkutan, analisis volume penjualan, dan pengaruh frekuensi pengangkutan terhadap volume penjualan dengan menggunakan rumus pada bab I.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir, yaitu kesimpulan dari Bab IV serta penyampaian saran-saran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar